Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanti Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia

13 April 2024   07:10 Diperbarui: 13 April 2024   07:35 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus akan datang mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Foto: Tiziana Fabi via Kompas.com

Beberapa surat kabar internasional baik yang berbasis internasional maupun nasional, memberitakan tentang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. 

Sebenarnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang akan dikunjungi Paus Fransiskus dari 12 hari kunjungan kepausannya pada bulan September mendatang. 

Selain melawat ke Indonesia pada 3-6 September 2024, Paus Fransiskus juga akan berkunjung ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. 

Pengumunan kunjungan Paus Fransiskus ke Asia dan Oceania disampaikan oleh Sekertariat Vatikan. Seperti terlansir di surat kabar berbasis di Vatikan, (vaticannewsva 12/4/24), kunjungan Paus Fransiskus di bulan September mendatang merupakan tanggapan atas undangan dari para pemimpin negar dan para pemimpin gereja lokal. 

Kunjungan Paus Fransiskus pada bulan September mendatang menjadi kunjungan yang ke-43 dalam masa kepemimpinannya sebagai Paus. Untuk Indonesia, kunjungan Paus Fransiskus adalah kunjungan seorang paus untuk Indonesia setelah 35 tahun. 

Terakhir kali, Indonesia mengalami kunjungan kepausan terjadi di tahun 1989. Pada tahun itu, adalah Paus Yohanes Paulus II yang datang ke Indonesia, termasuk berkunjung ke Kota Maumere, Flores, yang nota bene wilayah bermayoritaskan Katolik di Indonesia. 

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia nantinya tentunya sangat signifikan. Mengutip pernyataan dari Duta Besar Indonesia untuk negara Vatikan, Michael Trias Kuncahyono di Kompas id (12/4/24), kunjungan Paus Fransiskus mempunyai dua arti penting. 

Makna paling pertama adalah peran Paus Fransiskus sebagai seorang gembala umat Katolik yang datang mengunjungi umat Katolik yang ada di Indonesia. Makna kedua adalah soal status Paus Fransiskus sebagai seorang kepala negara. Kunjungan itu bisa menguatkan relasi yang terjadi antara Indonesia dan Vatikan yang sudah terjalin sejak tahun 1947.

Tak terlepas dari apa yang tersampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, kunjungan Paus Fransiskus bisa memberikan pesan yang lebih mendalam, baik untuk Gereja Katolik maupun untuk Bangsa Indonesia. 

Hal itu bisa bertolak dari langkah dan komitmen yang dibuat oleh Paus Fransiskus selama 11 tahun masa kepemimpinannya sebagai seorang pemimpin agama Katolik. 

Salah satu agenda penting dari Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini dalam masa kepemimpinannya adalah advokasinya pada lingkungan hidup. 

Salah satu ensiklik atau dokumen yang ditulisnya, "Laudato Si" (Puji Bagi-Mu) menjadi panggilan dan seruan bagi siapa saja untuk membangun kepedulian pada bumi. 

Tak elak, dokumen ini menjadi salah satu motor yang menggerakan banyak gereja saat ini untuk mencanangkan gerakan kepedulian pada lingkungan. 

Persoalan lingkungan menjadi urgen saat sekarang ini. Kerusakan lingkungan makin terlihat dari pelbagai bencana alam yang terjadi saat ini. 

Hanya ada satu cara untuk mengeluarkan linkungan atau bumi kita dari keterpurukan adalah lewat kepedulian kita pada kondisi bumi kita sebagai rumah dengan menjaga, melestarikan, hingga membangun kembali yang telah rusak. 

Selain itu, relevansi dari kedatangan Paus Fransiskus untuk konteks Indonesia adalah soal toleransi di antar umat beragama. Paus Fransiskus mempunyai relasi yang kuat dan erat dengan para pemuka agama. 

Tentunya sangatlah menarik dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang nota bene bermayoritaskan Muslim. 

Secara tak langsung, Paus Fransiskus membawa pesan persahabatan kepada siapa saja, tak hanya yang beragama Katolik, tetapi juga untuk siapa saja yang ditemuinya dalam lawatannya. 

Selain itu, salah satu nilai dan sikap iman yang sangat ditekankan oleh Paus yang berasal dari Argentina ini yakni dalam relasi antara sesama manusia adalah belas kasih (compassion). Belas kasih  bermakna menempatkan diri pada penderitaan seseorang sehingga seolah kita merasakan penderitaan orang tersebut. 

Sikap dan nilai iman ini perlu terbangun dalam diri siapa saja. Dalam mana, persatuan dan kesatuan sebagai bangsa tanpa gap yang jauh antara kaya dan miskin menjadi mungkin apabila kita bisa peduli pada sesama, termasuk peduli pada kesulitan dan penderitaan mereka, dan kalau boleh membantu mereka keluar dari kesulitan dan penderitaan tersebut. 

Kepedulian itu bisa tercipta bisa kita mempunyai sikap belas kasih, yang mana mampu merasakan dan menempatkan diri kita pada kondisi hidup orang lain. 

Kurang lebih lima bulan kita menanti kunjungan dan kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia. Tentu saja, pelbagai harapan bercampur dengan rasa antusias mengitari umat Katolik. 

Kunjungannya sangat dinantikan agar relasi antara Indonesia dan Vatikan makin kuat dan lebih jauh hidup beragama di Indonesia pun akan semakin penuh sukacita. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun