Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanti Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia

13 April 2024   07:10 Diperbarui: 13 April 2024   07:35 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus akan datang mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Foto: Tiziana Fabi via Kompas.com

Salah satu ensiklik atau dokumen yang ditulisnya, "Laudato Si" (Puji Bagi-Mu) menjadi panggilan dan seruan bagi siapa saja untuk membangun kepedulian pada bumi. 

Tak elak, dokumen ini menjadi salah satu motor yang menggerakan banyak gereja saat ini untuk mencanangkan gerakan kepedulian pada lingkungan. 

Persoalan lingkungan menjadi urgen saat sekarang ini. Kerusakan lingkungan makin terlihat dari pelbagai bencana alam yang terjadi saat ini. 

Hanya ada satu cara untuk mengeluarkan linkungan atau bumi kita dari keterpurukan adalah lewat kepedulian kita pada kondisi bumi kita sebagai rumah dengan menjaga, melestarikan, hingga membangun kembali yang telah rusak. 

Selain itu, relevansi dari kedatangan Paus Fransiskus untuk konteks Indonesia adalah soal toleransi di antar umat beragama. Paus Fransiskus mempunyai relasi yang kuat dan erat dengan para pemuka agama. 

Tentunya sangatlah menarik dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang nota bene bermayoritaskan Muslim. 

Secara tak langsung, Paus Fransiskus membawa pesan persahabatan kepada siapa saja, tak hanya yang beragama Katolik, tetapi juga untuk siapa saja yang ditemuinya dalam lawatannya. 

Selain itu, salah satu nilai dan sikap iman yang sangat ditekankan oleh Paus yang berasal dari Argentina ini yakni dalam relasi antara sesama manusia adalah belas kasih (compassion). Belas kasih  bermakna menempatkan diri pada penderitaan seseorang sehingga seolah kita merasakan penderitaan orang tersebut. 

Sikap dan nilai iman ini perlu terbangun dalam diri siapa saja. Dalam mana, persatuan dan kesatuan sebagai bangsa tanpa gap yang jauh antara kaya dan miskin menjadi mungkin apabila kita bisa peduli pada sesama, termasuk peduli pada kesulitan dan penderitaan mereka, dan kalau boleh membantu mereka keluar dari kesulitan dan penderitaan tersebut. 

Kepedulian itu bisa tercipta bisa kita mempunyai sikap belas kasih, yang mana mampu merasakan dan menempatkan diri kita pada kondisi hidup orang lain. 

Kurang lebih lima bulan kita menanti kunjungan dan kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia. Tentu saja, pelbagai harapan bercampur dengan rasa antusias mengitari umat Katolik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun