Beberapa surat kabar internasional baik yang berbasis internasional maupun nasional, memberitakan tentang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.Â
Sebenarnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang akan dikunjungi Paus Fransiskus dari 12 hari kunjungan kepausannya pada bulan September mendatang.Â
Selain melawat ke Indonesia pada 3-6 September 2024, Paus Fransiskus juga akan berkunjung ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.Â
Pengumunan kunjungan Paus Fransiskus ke Asia dan Oceania disampaikan oleh Sekertariat Vatikan. Seperti terlansir di surat kabar berbasis di Vatikan, (vaticannewsva 12/4/24), kunjungan Paus Fransiskus di bulan September mendatang merupakan tanggapan atas undangan dari para pemimpin negar dan para pemimpin gereja lokal.Â
Kunjungan Paus Fransiskus pada bulan September mendatang menjadi kunjungan yang ke-43 dalam masa kepemimpinannya sebagai Paus. Untuk Indonesia, kunjungan Paus Fransiskus adalah kunjungan seorang paus untuk Indonesia setelah 35 tahun.Â
Terakhir kali, Indonesia mengalami kunjungan kepausan terjadi di tahun 1989. Pada tahun itu, adalah Paus Yohanes Paulus II yang datang ke Indonesia, termasuk berkunjung ke Kota Maumere, Flores, yang nota bene wilayah bermayoritaskan Katolik di Indonesia.Â
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia nantinya tentunya sangat signifikan. Mengutip pernyataan dari Duta Besar Indonesia untuk negara Vatikan, Michael Trias Kuncahyono di Kompas id (12/4/24), kunjungan Paus Fransiskus mempunyai dua arti penting.Â
Makna paling pertama adalah peran Paus Fransiskus sebagai seorang gembala umat Katolik yang datang mengunjungi umat Katolik yang ada di Indonesia. Makna kedua adalah soal status Paus Fransiskus sebagai seorang kepala negara. Kunjungan itu bisa menguatkan relasi yang terjadi antara Indonesia dan Vatikan yang sudah terjalin sejak tahun 1947.
Tak terlepas dari apa yang tersampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, kunjungan Paus Fransiskus bisa memberikan pesan yang lebih mendalam, baik untuk Gereja Katolik maupun untuk Bangsa Indonesia.Â
Hal itu bisa bertolak dari langkah dan komitmen yang dibuat oleh Paus Fransiskus selama 11 tahun masa kepemimpinannya sebagai seorang pemimpin agama Katolik.Â
Salah satu agenda penting dari Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini dalam masa kepemimpinannya adalah advokasinya pada lingkungan hidup.Â