Pertama, Berpuasa secara Regular
Berpuasa menjadi bagian penting dari gaya hidup. Di sini, kita perlu mengontrol diri untuk tak melakukan atau pun mengonsumsi makanan dan minuman untuk jangka waktu tertentu.
Sampai sekarang saya menerapkan pola Intermitten Fasting. Jendela puasanya adalah 16 jam. Karenanya, saya jarang sekali makan pagi dan hanya minum kopi pahit di pagi hari. Efeknya cukup mengagumkan, di mana berat badan tubuh turun drastis dan kondisi kesehatan juga tampak membaik.
Berpuasa perlu langkah yang cukup berani. Kita berani berkorban melepaskan kenikmatan tertentu. Juga, menjadi tak gampang apabila kita sudah terbiasa dengan pola makan dan minum yang tak teratur.
Seturut pengalaman pribadi, kita akan berjuang keras pada minggu pertama dan kedua agar bisa masuk dalam pola hidup berpuasa ala intermitten fasting. Namun, kalau terbiasa, sistem tubuh juga ikut menyesuasikan diri dan kita pun makin sadar pola makan dan minum.
Bahkan, saat ini saya merasa lidah agak lain dan berbeda apabila mengonsumsi makanan dan minuman yang terbilang manis dan berkalori tinggi. Tak jarang juga terjadi lebih memilih makanan yang rendah kalori, dan menghindari yang menghadirkan kalori.
Berpuasa terbilang menjadi salah satu cara untuk membangun sikap mindful eating. Kita mengontrol diri untuk tak makan dan minum, tetapi sebaliknya kita mengatur waktu di waktu kapan makan dan minum dan sekaligus apa yang perlu yang dikonsumsi. Â
Â
Kedua, Perlu Melek dengan kandungan makanan dan minuman
Kita perlu belajar jenis kandungan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Dalam proses pembelajaran itu, kita juga perlu tahu efek apabila kita mengonsumsinya secara regular dan berlebihan.
Misalnya, menurut pengetahuan umum, apabila kita terlalu sering dan berlebihan mengonsumsi gula, kita kemungkinan besar terkena penyakit gula di kemudian waktu. Kandungan gula ini bisa ditemukan di setiap makanan, tetapi dengan kadar yang berbeda-beda.