Selain itu, tantangan yang dihadapi Southgate adalah relasi dengan media dan bertumpuknya pemain berkualitas. Bukan rahasia lagi jika media Inggris terkenal dengan daya kritis dan "cerewet" dalam menyikapi situasi bersama timnas.Â
Namun, hal itu tak begitu tampak di era Southgate. Kendati Soutgate gagal mempersembahkan trofi pada dua turnamen besar, media Inggris tak begitu kuat mendengungkan pemecatan Southgate. Malahan, ada sikap pengertian dengan apa yang terjadi dengan timnas Inggris.Â
Selain situasi dengan media, Inggris terbilang sebagai tim yang surplus pemain bintang. Kejelian Southgate mengatur para pemain dan ego mereka masing-masing membuat permainan timnas Inggris kian solid dan tak gampang kalah sebagaimana era pelatih sebelumnya.Â
Performa timnas Inggris tentu saja tak lepas dari peran dan pengaruh Gareth Southgate. Kendati demikian, satu hal paling jelas bahwa peran dan pengaruh itu makin mendapat tempat apabila dibarengi dengan trofi.Â
Oleh sebab itu, Piala Eropa 2024 bisa menjadi kesempatan terakhir bagi Southgate untuk membuktikan kualitasnya sebagai pelatih timnas Inggris. Apalagi, masa karir kontrak kepelatihan Southgate akan berakhir di tahun 2024. Masa kontraknya pun akan sangat bergantung pada performa timnas Inggris selama turnamen.Â
Lebih jauh, suporter Inggris pasti memiliki tingkat kesabaran, yang mana tak mau timnya yang tampil solid tetapi selalu gagal meraih trofi dengan cara yang menyakitkan hati.Â
Kesempatan Emas Inggris
Menilik performa timnas Inggris di bawah era kepelatihan Southgate, tak berlebihan menilai bahwa Piala Eropa 2024 menjadi kesempatan emas Inggris untuk mengangkat trofi.Â
Beberapa faktor yang bisa menegaskan peluang Inggris bisa difavoritkan untuk keluar sebagai juara.Â
Faktor paling pertama adalah pengalaman Piala Eropa 2020, yang mana Inggris yang tampil mengagumkan sepanjang turnamen, masuk final, tetapi kalah lewat adu penalti dari Italia.Â
Pengalaman itu pastinya masih membekas di benak para pemain Inggris. Apalagi sebagian besar skuad yang dipercayai Southgate sejak turnamen itu masih berada dalam masa kepelatihanna. Jadinya, mereka mempunyai ambisi dan semangat yang sama.Â