Tradisi Real Madrid dan Bayern Muenchen
Madrid dan Muenchen menjadi dua tim yang secara tradisi kerap sulit dikalahkan. Dua tim ini tak hanya mengandalkan kekuatan skuad, tetapi juga mentalitas tim secara umum. Mentalitas itu sudah ditempah sekian musim dan ditopangi oleh sistem kerja klub yang kuat.
Terbukti, ketika Madrid mengalahkan Liverpool pada dua leg di babak 16 besar. Hal yang sama juga dengan Muenchen yang menunduk kekuatan Liverpool dalam dua leg. Madrid dan Muenchen tahu bagaimana meruntuhkan lawan-lawannya. Bermain efektif sembari bermain penuh semangat.Â
Mentalitas kedua tim ini yang kerap menyulitkan tim-tim lainnya di Eropa. Boleh dibilang, tetap waspada pada Madrid dan Muenchen yang sudah seperti tim yang ahli dalam mengalahkan lawan-lawannya di Liga Champions.Â
Peluang Tim Kuda Hitam: Benfica dan Napoli
Benfica dan Napoli menjadi kuda hitam dari kedelapan tim yang melajut di babak 8 besar. Kedua tim ini masuk kategori kuda hitam Liga Champions Eropa musim ini lantaran performa yang ditampilkan sejak babak penyisihan grup hingga babak 16 besar.
Di babak 16 besar, Benfica menang dengan agregat 7-1 atas Club Brugge. Menariknya, Benfica tak hanya digdaya saat bermain di hadapannya pendukungnya di Estadio da Luz, tetapi juga saat bertandang ke markas Brugge.
Sama halnya dengan Napoli yang menyingkirkan Eintracht Frankfurt. Napoli menyingkirkan Frankfurt berkat menang agregat 5-0 atasFrankfurt. Dari sisi lini depan, Napoli tampil produktif. Produktivitas itu diimbangi dengan kesolidan lini belakang.
Keberadaan Napoli dan Benfica bisa merumitkan 6 tim lainny. Benfica sudah membuktikannya kala menyingkirkan Juventus di babak penyisihan grup dan sekaligus menempatkan PSG sebagai runner-up grup.
Hal yang sama ketika Napoli menundukan Liverpool serentak menempatkan Liverpool sebagai juara kedua di grup penyisihan. Dari sisi ini, sudah terlihat Napoli dan Benfica tak bola dipandang sebelah mata. Kedua tim bisa menjadi calon juara baru pada musim ini.
Salam Bola