Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Hal di Balik Kesuksesan Manchester United Juara Piala Carabao

27 Februari 2023   05:45 Diperbarui: 27 Februari 2023   06:37 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester United  meraih juara Piala Liga Inggris. Foto: AFP/Adrian Dennis via Kompas.com

Manchester United (MU) berhasil meraih juara Piala Carabao. Keberhasilan ini tercapai setelah MU mengalahkan Newcastle United (2-0) di stadion Wembley, London (27/2/23).

Newcastle  boleh saja tampil mendominasi dengan 62 persen penguasaan bola. Namun, MU lebih tampil efektif dan solid. Efektivitas MU tampak ketika melakukan serangan balik dan beberapa kali mengancam gawang Newcastle yang dikawal oleh Loris Karius. 

Gol MU di babak pertama lewat Casemiro dan Marcus Rashford sudah cukup mengantarkan MU pada panggung juara. Pada akhirnya MU pun sepertinya memberikan pesan bahwa kemenangan tak cukup mengandalkan penguasaan bola, tetapi lebih pada permainan efektif dan tampil solid di lini belakang.

Trofi Piala Carabao menjadi trofi pertama MU musim ini. MU masih berpeluang untuk mendapatkan 3 trofi lain di musim ini: Liga Inggris, Piala Eropa, dan Piala FA. 

Tiga hal di balik keberhasilan MU dalam meraih trofi pertama musim  ini.

Pertama, Bukti Wajah Perubahan MU 

Trofi Piala Carabao menjadi bukti wajah perubahan MU pada musim ini. Setelah tertatih-tatih dan tanpa meraih trofi di 6 musim terakhir, akhirnya masa paceklik MU berakhir. 

Perubahan MU benar-benar nyata. Trofi Piala Carabao hanyalah salah satu wajah dari perubahan MU pada musim ini. 

Secara umum, MU sudah kembali menjelma menjadi tim yang patut disegani di daratan Inggris, dan bahkan di Eropa. Keseganan itu nampak saat MU tak lagi gampang tunduk menghadapi setiap tim baik itu tim-tim kuat maupun tim-tim berlabel kuda hitam. 

Malahan, prediksi selalu mengunggulkan MU lantaran konsistensi dan kestabilan tim berjuluk Setan Merah ini di setiap laga yang dimainkan. 

Perubahan MU pada musim ini terbukti. Perubahan itu dimulai dari keberanian MU merekrut Erik Ten Hag serta mengiakan dan mengikuti gaya kepelatihan Ten Hag. 

Trofi menjadi bukti wajah transformasi MU di era kepelatihan Ten Hag. Transformasi itu ditandai oleh langkah tegas Ten Hag dalam mengontrol pemain dan ruang ganti serta mengatur gaya hidup pemain. 

Kedua, Efek Erik Ten Hag Makin Kuat

Erik Ten Hag menjadi salah satu figur penting dari keberhasilan MU pada musim ini. Sangatlah pantas jika trofi pertama MU musim ini dipersembahkan untuk pelatih berkepala plontos ini. 

Ten Hag memainkan skuad terbaiknya kontra Newcastle. Tak ada lagi rotasi. P. Verane diduetkan dengan L. Martinez di jantung pertahanan. Sebagai bek kiri, Ten Hag menempatkan L. Shaw dan di bek kanan Dalot. 

Lalu, Casemiro dan Fred menjadi gelandang jangkar guna menopang trio gelandang serang M. Rashford, B. Fernandes, dan Antony. Weghorst ditempatkan sebagai striker tunggal. 

Pada titik ini, Ten Hag sangat memikirkan kemenangan daripada melakukan eksperimen di skuad. Makanya, Ten Hag sungguh-sungguh berpaku pada formasi andalan dan menempatkan para pemain yang secara regular bermain dalam formasi tersebut. 

Trofi  Piala Carabao menjadi trofi pertamanya dalam karirnya sebagai pelatih di luar Belanda. Juga, ini menjadi trofi pertamanya di MU. Eranya sedang dimulai. 

Mantan pelatih Ajax ini sempat diragukan. Bahkan pilihannya dalam merekrut pemain juga menimbulkan tanda tanya. 

Misalnya, kala Ten Hag merekrut Lisandro Martinez sebagai bek tengah. Kritik terlahir karena postur badan Martinez yang pendek dan dipandang akan menyulitkan MU di lini belakang. 

Martinez berhasil membungkam kritik-kritik itu. Pemain timnas Argentina ni menjadi salah satu pilihan regular Ten Hag di lini belakang, termasuk performa solid Martinez dalam final kontra Newcastle malam tadi WIB. 

Sama halnya juga harga yang diberikan MU ketika membeli Casemiro dari Real Madrid. Tak sedikit yang mempertanyakan harga Casemiro yang sudah menginjak usia 31 tahun. 

Namun, ketika melihat performa Casemiro sejauh ini, harga yang diberikan MU barangkali terlalu kecil. Casemiro menjadi salah satu titik sentral permainan Ten Hag. Malahan, ketika Casemiro absen, permainan MU sedikitnya agak timpang. 

Keberhasilan Ten Hag tak hanya dalam hal meramu formasi, tetapi juga dalam hal membeli dan memilih pemain yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan formasinya. Artinya, Ten Hag memilih pemain bukan berdasar label nama terkenal, tetapi berdasar kebutuhan tim. 

Selain itu, efek Ten Hag juga tampak pada mentalitas MU.  MU lebih bermain sebagai tim yang kompak baik di lapangan hijau maupun di ruang ganti. Gaya kedisiplinan yang diterapkan Ten Hag berdaya pada performa para pemain. 

Efek Ten Hag sudah berbuah manis untuk MU. Trofi piala Carabao menjadi catatan pertama bagi Ten Hag sebagai pelatih MU. Bukan tak mungkin, 2 atau bahkan 3 trofi akan menyusul Ten Hag musim ini.

MU sementara menikmati efek Ten Hag pada musim ini. Efeknya kian besar karena dari laga ke laga MU terus tampil stabil.  

Ketiga, Kebangkitan MU. 

Keberhasilan MU meraih trofi Piala Carabao berujung pada satu pernyataaan, MU is back! MU telah bangkit. 

Terakhir kali MU meraih trofi di tahun 2017 di era kepelatihan Jose Mourinho. Artinya, 6 tahun MU paceklik juara. 

Kendati mengganti pelatih dan membeli pemain berharga mahal, performa MU selalu melempem. Bahkan MU menjadi tim yang terlihat gampang tunduk menghadapi tim-tim kuda hitam di Liga Inggris. 

Musim 2022/23 MU benar-benar bangkit. Kebangkitan itu makin menyata ketika berhasil mendapatkan trofi Piala Carabao, yang menjadi trofi pertama musim ini. 

Selain itu, MU berpeluang meraih tiga trofi lainnya lantarannya kans masih besar. Peluang meraih tiga trofi ini bisa memperjelas kebangkitan MU yang sangat berjaya di era tahun 90-an di era kepelatihan Sir Alex Ferguson. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun