Target itu tercapai karena pertama-tama ada niat dan komitmen yang kuat. Niat itu nampak saat saya mau berkorban untuk mencari waktu berolahraga dan menulis.Â
Biasanya, saya berolahraga di pagi hari. Kalau tak dijalankan pagi hari, saya mencari waktu sejam untuk berolahraga di sore hari.Â
Selain berolahraga, saya juga melakukan program puasa, tepatnya intermittent fasting.
Dua sistem ini memberikan hasil nyata. Berat badan menurun. Tubuh makin sehat dan bugar. Efek lanjutnya, program puasa dan olahraga menjadi bagian yang terbiasa saya lakukan setiap hari.Â
Untuk mencapai target menulis, saya biasanya melakukan kegiatan pagi hari. Alasannya, karena pikiran masih segar.
Pengecualiannyaa apabila saya mempunyai jadwal dan kegiatan padat. Saya berupaya mencari waktu sejam atau pun dua jam untuk menulis.Â
Agar menulisnya lancar, saya sudah memikirkan terlebih dahulu bahan yang mau dituangkan untuk dituliskan. Bahkan saya menuangkan ide-ide pokok di sebuah buku khusus. Tujuannya, agar alur tulisan lancar dan tak tersendat.Â
Efek lanjutnya adalah kegiatan menulis menjadi rutinitas. Lebih jauh, saya juga terlatih untuk melakukan research kecil-kecilan untuk menopang isi tulisan.Â
Kebiasaan ini secara tak langsung membangun gaya hidup positif, di di mana saya memanfaatkan media sosial, dan internet untuk hal-hal yang bermanfaat dari pada sekadar berselancar.
Maka dari itu, saya melihat bahwa target yang kita buat bisa tercapai apabila ada komitmen yang kuat dibarengi dengan konsistensi untuk melakukan hal yang sama untuk setiap hari.Â
Konsistensi itu membangun kebiasaan yang melekat dan otomatis menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup harian.Â