Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Skuad Berani Spanyol dan Pilihan Rasa Tak Adil ala Luis Enrique

12 November 2022   07:35 Diperbarui: 12 November 2022   07:51 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Spanyol. Foto: AFP/Jorge Guerrero via Kompas.com 

Luis Enrique kembali membuat kejutan dalam pilihan skuad timnas Spanyol ke Piala Dunia 2022. Bukan sekali ini saja, mantan pelatih Barcelona dan Celta Vigo ini menciptakan kejutan dari seleksi pemain timnas ke turnamen internasional.

Hal yang sama pernah dibuat sewaktu pemilihan pemain untuk Piala Eropa 2020. Selain tak memilih satu pun pemain dari klub ibukota Spanyol, Real Madrid, Enrique melibatkan banyak pemain muda dan lebih bernuansa multi klub. 

Dalam arti, pilihan Enrique tak lagi didominasi oleh para pemain Spanyol yang berseragam Barcelona atau pun Real Madrid, sementara para pemain dari klub-klub lain hanya sebagai tambahan semata. 

Semenjak Enrique mengambil alih kursi pelatih Spanyol, pilihannya terlihat agak berbeda. Mantan pemain Real Madrid dan Barcelona ini lebih berani untuk keluar dari jalur nyaman. 

Enrique lebih memilih pemain yang dinilainya benar-benar siap untuk bermain bersama timnas. Kesiapan itu menyata lewat performa para pemain bersama klub yang mereka bela.  

Tak elak, Enrique tak segan-segan untuk tak memanggil para pemain bernama besar dan bermain di klub besar di Eropa. Sebaliknya, Enrique memanggil pemain yang bermain untuk klub-klub medioker tetapi mereka tampil meyakinkan. 

Terbukti, dari daftar 26 pemain di skuad la roja, julukan timnas Spanyol, Enrique berani untuk tak mengikutsertakan beberapa pemain bernama besar dan bermain di klub besar di liga-liga besar Eropa.

Pilihan paling nyata adalah di daftar penjaga gawang. Enrique tak mengikustersertakan David de Gea, yang bermain bersama Manchester Untied (MU) dan Kepa Arrizalbalga di Chelsea.

De Gea menjadi pilihan utama Manajer Erik Ten Hag di MU musim ini. Boleh dibilang, masanya belum berakhir dari daftar penjaga gawang yang tampil cemerlang di Liga Inggris. 

Namun, Enrique lebih memilih tiga kiper yang mana duanya bermain di Liga Inggris. Adalah Robert Sanchez yang bermain di Brighton dan David Raya di Brenford. 

Selain kedua kiper yang bermain di Liga Inggris ini, Enrique sebagai kiper utama bisa jatuh ke tangan Unai Simon yang bermain dengan Athletic Bilbao. 

Pilihan Enrique ini berjalan keluar dari jalur umum. Alih-alih memilih kiper yang berkarir di klub ternama, Enrique lebih memilih kiper yang bermain apik bersama klub yang mereka bela. 

De Gea tak terlalu menarik perhatian Enrique. Di piala dunia 2018 di Rusia, De Gea berlaku sebagai kiper utama, namun kemasukan 6 gol dari 7 tembakan tepat sasar. Spanyol pun tergeser di babak 16 besar.

Lalu, De Gea juga sempat dipanggil untuk skuad Piala Eropa 2020. Akan tetapi, De Gea tak sekalipun dimainkan. 

Menyikapi pilihannya di area penjaga gawang, Enrique menilai bahwa dia membutuhkan penjaga gawang yang perlu tampil superior di areanya dan juga bisa memberikan kenyamanan untuk tim.

Raya, Sanchez, dan Simon menjadi tiga kiper pilihan Enrique yang dinilai bisa memberikan kenyamanan untuk skuad. 

Ketiga pilihan ini hanyalah salah satu wajah dari pilihan berani Enrique untuk skuad di piala dunia. Selain berani untuk memlih pemain yang tak bermian di tim-tim besar, Enrique juga tak begitu tertarik untuk memanggil pemain bernama besar. 

Thiago Alcantara (Liverpool) dan Sergio Ramos (PSG) adalah para pemain yang juga tak dipanggil ke skuad Spanyol. Sebaliknya, Enrique lebih memanggil beberapa pemain muda seperti trio pemain muda Barcelona, Gavi, Pedri dan Ansu Fati. Piala Dunia 2022 akan menjadi pengalaman pertama dari tiga pemain didikan la masia ini. 

Namun, apabila ditilik lebih jauh pilihan Enrique pun tampak berasa berat sebelah. 

Memang, Enrique sudah melibatkan pemain asal Real Madrid, Marco Asensio dan bek Dani Carvajal dalam skuad piala dunia 2022. 

Yang patut dipertanyakan ketika Enrique masih memanggil Jordi Alba. Alba bukan menjadi pilihan utama Xavi Hernandez pada musim ini. Bek kiri ini malah disingkirkan oleh bek muda, Balde. 

Apabila ditilik dari jam bermain antara Alba dan Ramos, Ramos di masih perlu diperhitungkan. Faktor pengalaman dan kedewasaannya bisa membeirkan keuntungan di lini belakang Spanyol. 

Apalagi musim ini, Ramos sudha kembali penjadi pilihan utama PSG di lini belakang. Bayang-bayang cedera terlihat menjauh dari mantan pemain Real Madrid ini.

Lalu, Enrique juga masih bersandar pada Busquets yang bermain di Barca. Pemain Barca ini kerap dikritik karena pergerakannya yang dilihat mulai melambat, dan Barca masih berupaya untuk mencari sosok pengganti yang tepat. 

Skenario yang sama bisa terjadi apabila Enrique masih menempatkan Busquets di titik tengah. Terlebih lagi, Spanyol berada satu grup dengan Jerman yang mengandalkan permainan cepat. Busquets perlu dilindungi oleh para pemain berstamina kuat agar bisa mengisi lubang yang ditinggalkan Busquets jika keluar dari posisinya. 

Selain itu, apabila menimbang faktor cedera, Ansu Fati kerap dibekap cedera panjang musim lalu seperti Ramos di PSG. Musim ini, Fati masih aman dari cedera, seperti Ramos. 

Namun, Fati masih minim pengalaman. Sebaliknya, Ramos mempunyai rekam jejak kuat di timnas, dan bisa menjadi mentor yang terbaik untuk para pemain muda dan sekaligus wajah baru di turnamen besar.

Pilihan Enrique memang berani, tetapi juga terlihat agak memihak beberapa nama. Alba yang jarang tampil musim ini masih mendapat tempat, daripada Ramos yang mulai dipercayai di PSG. 

Untuk itu, pilihan Enrique agak tak adil apabila ditilik dari beberapa segi seperti jam bermain di antara pemain, faktor pengalaman, dan pengaruh di dalam skuad. 

Kendati demikian, Enrique sudah membuktikan pilihannya sewaktu di Piala Eropa 2020. Tak sedikit pihak yang meragukan seleksi pemainnya. Menjawabi keraguan itu, timnas Spanyol tampil mendominasi dan berhasil tembus ke partai semifinal dan kalah dari Italia dalam drama adu penalti.

Pengalaman di Piala Eropa menjadi salah satu jaminan di mana keputusan berani Enrique mempunyai dampak positif dalam perjalan timnas Spanyol. 

Salam Bola 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun