Apabila ditilik dari jam bermain antara Alba dan Ramos, Ramos di masih perlu diperhitungkan. Faktor pengalaman dan kedewasaannya bisa membeirkan keuntungan di lini belakang Spanyol.Â
Apalagi musim ini, Ramos sudha kembali penjadi pilihan utama PSG di lini belakang. Bayang-bayang cedera terlihat menjauh dari mantan pemain Real Madrid ini.
Lalu, Enrique juga masih bersandar pada Busquets yang bermain di Barca. Pemain Barca ini kerap dikritik karena pergerakannya yang dilihat mulai melambat, dan Barca masih berupaya untuk mencari sosok pengganti yang tepat.Â
Skenario yang sama bisa terjadi apabila Enrique masih menempatkan Busquets di titik tengah. Terlebih lagi, Spanyol berada satu grup dengan Jerman yang mengandalkan permainan cepat. Busquets perlu dilindungi oleh para pemain berstamina kuat agar bisa mengisi lubang yang ditinggalkan Busquets jika keluar dari posisinya.Â
Selain itu, apabila menimbang faktor cedera, Ansu Fati kerap dibekap cedera panjang musim lalu seperti Ramos di PSG. Musim ini, Fati masih aman dari cedera, seperti Ramos.Â
Namun, Fati masih minim pengalaman. Sebaliknya, Ramos mempunyai rekam jejak kuat di timnas, dan bisa menjadi mentor yang terbaik untuk para pemain muda dan sekaligus wajah baru di turnamen besar.
Pilihan Enrique memang berani, tetapi juga terlihat agak memihak beberapa nama. Alba yang jarang tampil musim ini masih mendapat tempat, daripada Ramos yang mulai dipercayai di PSG.Â
Untuk itu, pilihan Enrique agak tak adil apabila ditilik dari beberapa segi seperti jam bermain di antara pemain, faktor pengalaman, dan pengaruh di dalam skuad.Â
Kendati demikian, Enrique sudah membuktikan pilihannya sewaktu di Piala Eropa 2020. Tak sedikit pihak yang meragukan seleksi pemainnya. Menjawabi keraguan itu, timnas Spanyol tampil mendominasi dan berhasil tembus ke partai semifinal dan kalah dari Italia dalam drama adu penalti.
Pengalaman di Piala Eropa menjadi salah satu jaminan di mana keputusan berani Enrique mempunyai dampak positif dalam perjalan timnas Spanyol.Â
Salam BolaÂ