Lebih jauh, Ancelotti juga mampu menemukan formula yang tepat saat ada pemain yang absen saat cedera.Â
Terbukti, walau tak diperkuat oleh Karim dalam laga kontra Sevilla, Madrid tetap tampil efektif. Statisitik menunjukkan bahwa Real Madrid  menguasai jalannya laga sekaligus mencatatkan sejumlah peluang penting.Â
Absennya Benzema bukanlah halangan untuk Madrid. Ancelotti memainkan trio penyerang muda di lini depan. Rodrygo didapuk sebagai penyerang tengah diapiti penyerang sayap Vinicius Jr. di sisi kiri  dan Fede Valverde di sisi kanan.
Valverde cukup fenomenal pada musim ini. Pemain yang dipandang sebagai anak emasnya Ancelotti kembali mencatatkan namanya di papan skor.Â
Pemain timnas Urugay ini mencetak gol ke menit 81. Ini adalah gol ke-6 di Liga Spanyol dan ke-7 dari semua kompetesi dari pemain yang sebenarnya berposisi sebagai gelandang bertahan ini.
Namun, Ancelotti malah cenderung memainkan Valverde di skema tiga penyerang. Tepatnya di penyerang kanan. Â
Langkah Ancelotti berhasil. Dengan keberhasilan memainkan Valverde di posisi kanan, Ancelotti tak mempunyai masalah dengan surplusnya gelandang tengah dan memberikan jawaban atas masalah performa para penyerang seperti Asensio, Hazard, dan Vazquez.
Valverde telah menjadi pemain penting Ancelotti musim ini. Seperti terlansir dari Marca.com, Ancelotti sempat menyatakan bahwa apabila Valverde tidak membuat 10 gol pada musim ini,  Ancelotti akan berhenti sebagai pelatih.Â
Pemain yang telah mencetak 3 gol dari 3 laga berturut-turut di Liga Spanyol ini terus menunjukkan kualitasnya. Golnya ke gawang Sevilla menjadi koleksi yang ke-7 di musim ini.Â
Artinya apabila menimbang kelakar Ancelotti, Valverde berpeluang untuk memenuhi ekspetasi Ancelotti. Terlebih lagi musim masih panjang dan Valverde berada dalam kondisi prima.Â
Pemain 24 tahun ini boleh dibilang sebagai senjata rahasia Madrid. Tendangan kerasnya cukup menyulitkan penjaga gawang. Penempatan posisinya kerap jauh dari pengamatan para bek lawan. Â