Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sebab Kemenangan Meyakinkan Manchester United dan Kekalahan Arsenal yang Dicemaskan

5 September 2022   04:44 Diperbarui: 5 September 2022   06:39 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Rasford menjebol gawang Arsenal di Old Trafford. Foto: AFP/Oli Scarff via Kompas.com

Manchester United (MU) berhasil memutus mata rantai kemenangan Arsenal dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-6 di Old Trafford (4/9/22). Kemenangan 3-1 atas Arsenal membuat MU kian percaya diri dan Arsenal pun harus mengevaluasi apa yang terjadi di Old Trafford.

MU makin menunjukkan kelasnya sebagai tim yang patut diperhitungkan di Liga Inggris. Investasi besar dengan membeli beberapa pemain perlahan mulai terbayar.

Dalam laga kontra Arsenal, pelatih Erik Ten Hag tak banyak melakukan perubahan di skema permainan. Tetap mengandalkan formasi 4-2-3-1. Formasi ini pun dipakai oleh pelatih Arsenal, Mikel Arteta.

Ten Hag juga tak begitu mengubah susunan para pemain. Hanya saja Ten Hag sedikitnya berani menurunkan Antony yang baru tiba di MU dari Ajax pada satu pekan terakhir. A. Elanga pun harus menjadi korban dari kehadiran Antony.  

Barangkali Ten Hag berani menurunkan Antony karena dia sudah mengenal karakter Antony. Pun sebaliknya, Antony sudah familiar dengan taktik Ten Hag. Terlihat, debut perdana Antony berakhir manis. 

Antony langsung membayar kepercayaan Ten Hag dengan mencetak gol pertama MU (menit ke-36) dan gol perdana itu pun menjadi gol perdana Antony sebagai pemain MU.

Kemenangan kontra Arsenal menunjukkan mentalitas MU. MU terlihat mulai keluar dari bayang-bayang keterpurukan. Wajah MU benar-benar berubah di 4 laga terakhir. 

Yang paling penting adalah MU mampu mengatasi dua tim papan atas di Liga Inggris. Sebelumnya, MU mengalahkan Liverpool di pekan ke-3 Liga Inggris, dan kemudian malam tadi WIB, giliran MU mengakhiri tren kemenangan Arsenal di Liga Inggris. 

Kemenangan kontra dua tim besar ini menandakan bahwa MU sudah berada pada jalur yang tepat di bawah kendali Ten Hag. 

Tentu saja, kemenangan yang meyakinkan kontra Arsenal tak lepas dari upaya MU untuk memperbaharui skuad secara besar-besaran, yang dibarengi dengan keberanian dan ketegasan Ten Hag dalam pengaturan pemain dan skema tim. 

Keluarga Glazer, yang nota bene menjadi pemilik MU terlihat sangat mendukung proyek Ten Hag. Bahkan pembelian besar-besaran MU musim ini menunjukkan dukungan besar keluarga Glazer untuk Ten Hag. 

Dukungan itu makin jelas ketika pemilik klub mengiakan pilihan pemain Ten Hag di bursa transfer. Malacia, L. Martinez, Erikssen, Casemiro, dan Antony adalah pilihan pemain Ten Hag, dan bukan  kesukaan atau pun kehendak pemilik klub. 

Langkah ini memberikan hasil yang positif, di mana Ten Hag gampang menerapkan taktik permainannya, serentak para pemain juga tak membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi karena beberapa di antaranya sudah mengenal gaya kepelatihan Ten Hag. 

Lalu, Ten Hag juga berani untuk tetap membangkucadangkan Cristiano Ronaldo, Harry Maguire, dan Fred walau menghadapi laga-laga besar seperti kontra Liverpool dan Arsenal. 

Bedanya, saat kontra Arsenal, Ten Hag memasukan Maguire sebagai pemain pengganti. Pada tiga laga sebelumnya, Maguire sama sekali tak dimainkan.  

Kemenangan meyakinkan MU kontra Arsenal merupakan buah dari pembaharuan skuad MU serentak ketegasan Erik Ten Hag dengan pelatih. Lagi-lagi Ten Hag membuktikan ucapannya selepas kemenangan kontra Liverpool, yang juga merupakan kemenangan perdana MU di Liga Ingggris musim ini. 

Menurutnya, kemenangan kontra Liverpool merupakan awalan baru untuk MU. 

Permulaan itu mulai memberikan energi positif mulai dari pencapaian 4 kemenangan berturut-turut di Liga Inggris hingga Arsenal yang tampil konsisten selama 5 laga di Liga Inggris tak juga berdaya pada permainan MU.  

Ya, Arsenal datang ke Old Trafford dengan penuh optimisme. 5 kemenangan dari 5 laga di Liga Inggris. Arsenal menjadi satu-satunya tim yang meraih hasil sempurna sebelum bertandang ke Old Trafford.

Akan tetapi, ketika menilik lima tim yang dihadapi Arsenal di lima laga sebelumnya, terlihat Arsenal belum mendapatkan ujian yang cukup mumpuni. 

Arsenal menghadapi tim-tim yang biasanya menghuni papan tengah klasemen Liga Inggris. Mulai dari Crystal Palace di pekan pertama, Leicester City, Bournemouth, Fulham, hingga Aston Villa. Beberapa dari tim juga sementara tampil tak konsisten. 

Tanpa menafikan kekuatan tim ini, di atas kertas Arsenal yang seperti MU  kembali membenahi skuadnya secara besar-besaran musim ini tampaknya lebih unggul dari 5 tim tersebut. Tak ayal, ujian Arsenal di Liga Inggris belum terlalu menantang saat konsisten meraih 5 kemenangan perdana. 

Tantangan terbesar Arsenal ketika menghadapi tim-tim mapan seperti Manchester City, Chelsea, MU, Liverpool dan Tottenham Hotspur. Belum tentu Arsenal mempertahankan level permainan yang sama. 

Terbukti, ketika Arsenal menghadapi MU. Bekal kekuatan skuad taklah cukup menghadapi tim-tim kuat. Arsenal pun harus memiliki mentalitas kuat menghadapi agresifitas dan soliditas permainan MU. 

Arsenal mendominasi jalannya laga, dan mencatatkan banyak tembakan ke gawan MU. Akan tetapi, Arsenal kehilangan efektivitas dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh MU. 

MU hanya mencatatkan 4 tembakan tepat sasar, termasuk 3 gol yang dilessakan oleh Antony dan 2 gol Rashford. Artinya, MU lebih bermain efektif. 

Pada titik ini, Ten Hag berhasil mengubah wajah MU untuk tampil lebih efektif daripada hanya menekankan penguasaan bola semata. 

Sebaliknya, Arsenal barangkali tersadar bahwa kekuatan yang sementara terbangun masih perlu dibenahi dan diperkuat. Terlepas dari kontroveseri VAR yang membatalkan gol pertama Arsenal yang dicetak Gabriel Matinelli di menit ke-12, yang pasti Arsenal juga perlu mengevaluasi metode permainan tim saat berhadapan dengan tim kuat. 

Tantangan terbesar Arsenal pada musim ini adalah tim-tim mapan. Arteta perlu membangun mentalitas para pemainnya agar tak gampang runtuh menghadapi tim-tim mapan, yang cenderung bermain dengan memanfaatkan taktik yang efektif daripada memanfaakan kualitas individu pemain. 

Arsenal boleh saja memiliki segudang talenta pemain secara individual. Namun, talenta-talenta itu tak berarti apa-apa ketika efektivitas permainan tim tak begitu menonjol. 

Kekalahan kontra MU seolah menjadi kegagalan Arsenal ketika menghadapi tim-tim kuat. Ini juga menjadi awasan bahwa masih ada beberapa tim-tim kuat yang akan dihadapi Arsenal. 

Apabila Arsenal tak segera mencari cara untuk menguatkan mentalitas tim, permainan tim pun bisa makin anjlok. Hasil akhir, persoalan lama Arsenal seperti musim-musim sebelumnya bisa kembali terjadi. 

Hanya ada satu cara agar Arsenal kembali pada jalur yang tepat. Belajar dari kekalahan di Old Trafford, dan segera bangkit.  

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun