Tanpa menafikan kekuatan tim ini, di atas kertas Arsenal yang seperti MU Â kembali membenahi skuadnya secara besar-besaran musim ini tampaknya lebih unggul dari 5 tim tersebut. Tak ayal, ujian Arsenal di Liga Inggris belum terlalu menantang saat konsisten meraih 5 kemenangan perdana.Â
Tantangan terbesar Arsenal ketika menghadapi tim-tim mapan seperti Manchester City, Chelsea, MU, Liverpool dan Tottenham Hotspur. Belum tentu Arsenal mempertahankan level permainan yang sama.Â
Terbukti, ketika Arsenal menghadapi MU. Bekal kekuatan skuad taklah cukup menghadapi tim-tim kuat. Arsenal pun harus memiliki mentalitas kuat menghadapi agresifitas dan soliditas permainan MU.Â
Arsenal mendominasi jalannya laga, dan mencatatkan banyak tembakan ke gawan MU. Akan tetapi, Arsenal kehilangan efektivitas dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh MU.Â
MU hanya mencatatkan 4 tembakan tepat sasar, termasuk 3 gol yang dilessakan oleh Antony dan 2 gol Rashford. Artinya, MU lebih bermain efektif.Â
Pada titik ini, Ten Hag berhasil mengubah wajah MU untuk tampil lebih efektif daripada hanya menekankan penguasaan bola semata.Â
Sebaliknya, Arsenal barangkali tersadar bahwa kekuatan yang sementara terbangun masih perlu dibenahi dan diperkuat. Terlepas dari kontroveseri VAR yang membatalkan gol pertama Arsenal yang dicetak Gabriel Matinelli di menit ke-12, yang pasti Arsenal juga perlu mengevaluasi metode permainan tim saat berhadapan dengan tim kuat.Â
Tantangan terbesar Arsenal pada musim ini adalah tim-tim mapan. Arteta perlu membangun mentalitas para pemainnya agar tak gampang runtuh menghadapi tim-tim mapan, yang cenderung bermain dengan memanfaatkan taktik yang efektif daripada memanfaakan kualitas individu pemain.Â
Arsenal boleh saja memiliki segudang talenta pemain secara individual. Namun, talenta-talenta itu tak berarti apa-apa ketika efektivitas permainan tim tak begitu menonjol.Â
Kekalahan kontra MU seolah menjadi kegagalan Arsenal ketika menghadapi tim-tim kuat. Ini juga menjadi awasan bahwa masih ada beberapa tim-tim kuat yang akan dihadapi Arsenal.Â
Apabila Arsenal tak segera mencari cara untuk menguatkan mentalitas tim, permainan tim pun bisa makin anjlok. Hasil akhir, persoalan lama Arsenal seperti musim-musim sebelumnya bisa kembali terjadi.Â