Misalnya, lini depan yang masih ompong yang mana hingga laga kedua Liga Inggris, para pemain depan belum mencetak gol.
Terlepas dari performa yang belum jelas dari Casemiro di MU nantinya, yang pasti pembelian Casemiro menjadi keuntungan besar untuk Florentino Perez.
Presiden yang dikenal dengan membangun skuad Galatico di Madrid ini terlihat sudah pindah haluan. Tak begitu royal dalam urusan membeli pemain, tetapi juga perlahan mencari keuntungan dari penjualan pemain.
Penjualan Casemiro bisa menutup setidaknya harga yang dikeluarkan dalam mendatangkan Aurelien Tchouameni dari AS Monaco. Kabarnya, Madrid menggelontorkan 80 juta euro untuk mendatankan pemain asal Perancis itu.
Dengan ini, Madrid tak begitu kehilangan uang gegara membeli pemain yang memiliki prospek besar untuk Madrid berkat keuntungan dari penjualan Casemiro yang berharga sekitar 60 juta euro.
Menjual Casemiro di tengah surplusnya para gelandang menjadi jalan terbaik untuk Madrid. Tak ada lubang yang begitu terbuka lebar karena Madrid mempunyai beberapa gelandang yang bisa dipakai untuk menempati posisi Casemiro.
Kalau memang, Casemiro sangat dibutuhkan tim, tentunya Madrid berupaya sedemikian rupa untuk mempertahankan pemain timnas Brasil itu, termasuk menaikan gajinya. Namun, Madrid memilih jalan untuk membiarkan Casemiro pergi, dan mendapatkan sejumlah uang dari penjualannya.Â
Kabarnya, di MU, Casemiro akan mendapat gaji yang hampir 2 kali lipat daripada yang diterimanya di Madrid.
Naluri bisnis Florentino Perez begitu kuat. Penjualan tak terduga atas Casemiro merupakan rezeki untuk Madrid di jendela transfer musim ini.
Sementara di MU, para suporter berharap agar Casemiro benar-benar sosok yang tepat untuk mengembalikan MU pada jalur yang tepat. Harapan itu sebenarnya belum pasti, karena persoalan MU tak hanya terletak pada satu sisi semata.Â
Salam Bola