Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Motif Kasus Brigadir J dan Efek Lanjutnya pada Opini Publik

10 Agustus 2022   11:11 Diperbarui: 10 Agustus 2022   11:14 6818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Irjen Ferdy Sambo ditetapkan tersangka kasus kematian Brigadir J (9/8). Foto: ANTARA FOTO/Aprillo Akbar via Kompas.com

Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menarik perhatian publik di tanah air. Pelbagai pandangan, spekulasi, dan opini ikut menyeruak, menghangatkan diskusi, dan mempengaruhi opini publik.

Status tersangka yang dilimpahkan kepada Irjen Ferdy Sambo (FS) oleh pihak kepolisian makin membuka jalan pada fakta yang sesungguhnya, terlebih khusus motif dari kasus ini.

Ya, intensi pelaku, dalam hal ini Irjen FS yang dinilai sebagai pihak yang menyuruh melakukan tindakan pidana dan melakukan rekayasa pada kasus kematian Brigadir J, menjadi bahan paling mendasar dalam melihat dan mengevaluasi motif kasus ini lebih cermat dan mendalam.

Tentu saja, apa yang dilakukan oleh Irjen FS tak bisa diterima. Penghilangan nyawa, yang disertai dengan upaya merekayasa fakta dan menghilangkan bukti otentik sudah terbilang tindakan pidana.

Terlebih lagi, hal ini dilakukan oleh perwira hukum. Atas dasar ini, Irjen FS harus menghadapi konsekuensi hukum yang berlaku.

Pertanyaannya, apa sebenarnya motif di balik kasus ini?

Hemat saya, motifnya masih abu-abu. Belum jelas.

Yang beredar di tengah publik, umumnya hanya praduga, asumsi tanpa data, dan perkiraan yang coba dikait-kaitkan antara pelbagai hal yang muncul di media massa.

Barangkali dua sosok penting yang bisa menjelaskan dan menunjukkan motif dari kasus ini.

Pertama, adalah pelaku utama sekaligus tersangka kunci, yakni Irjen FS.

Motif itu mendorong niat dan aksi Irjen FS untuk melakukan tindakan pidana. Pastinya, motifnya sangat sensitif, penting, dan bisa bersentuhan langsung dengan Irjen FS.

Seperti terlansir dari Kompas.com (9/8), Menko Pohulkam Bpk Mahfud MD menyatakan bahwa motif di balik kasus ini hanya bisa didengar oleh orang dewasa.

Pernyataan Menteri Mahfud MD itu tentu saja masih menggantung. Tak begitu jelas menunjukkan motif yang sesungguhnya. 

Akan tetapi, Bpk Mahfud MD seolah mengarahkan publik bahwa motif kasus ini sangat sensitif.

Kendati demikian, publik makin bermain di antara kepingan-kepingan berita yang beredar, termasuk isu pelecehan seksual yang awalnya dilaporkan oleh istri Irjen FS ke pihak ke kepolisian.

Selain itu, pengacara keluarga Irjen FS (10/8), Arman Hanis menyampaikan bahwa aksi Irjen FS didorong oleh motif yang kuat.

Lebih jauh, Arman "menyebut FS bertanggung jawab menjaga dan melindungi marwah dan kehormatan keluarga."

Mencermati pernyataan pengacara keluarga Irjen FS ini, tampaknya motif kasus ini bisa bersentuhan dengan ranah yang cukup personal, dalam hal ini keluarga Irjen FS.

Topik yang bersentuhan dengan moralitas hidup berkeluarga kerap menjadi hal yang sensitif. Ini bisa juga mempengaruhi opini publik, baik opini pada pelaku maupun pada korban.

Sosok kedua yang menjadi sangat penting adalah Putri Candrawathi (PC), istri dari Irjen FS. 

Kesaksian beliau bisa ikut menentukan alur cerita dari peristiwa ini.

Pasalnya, PC sempat melaporkan kasus pelecehan seksual di Duren Tiga sebagai sebab terjadinya penembakan polisi dengan polisi. Isi laporan ini secara tak langsung sudah dimentahkan dengan pengungkapan kronologis yang sebenarnya, dan status tersangka yang disematkan pada Irjen FS.

Ternyata, tak ada penembakan polisi dengan polisi. Yang terjadinya adalah aksi pembunuhan pada Brigadir J.

Pada tidik ini, alasan pelecehan seksual yang dilaporkan sebelumnya pun disangsikan keabsahannya.
Namun, hal itu tak menutup kemungkinan untuk tetap mengorek fakta yang sebenarnya, atau motif yang sesungguhnya dari mulut PC.

Pengungkapan motif dari kasus ini sangatlah penting. Ini bukan saja menerangkan peristiwa yang sesungguhnya, tetapi juga bisa memberikan efek positif pada opini dan pandangan publik.

Gegara motifnya belum terungkap secara gamblang, publik masih berada pada pusaran asumsi, prasangka, dan opini yang tak berdata kuat.

Namun, apabila motif terungkap jelas dan benar, pandangan publik ikut terarah. Bukan tak mungkin, opini publik ikut terpecah di antara kubu pelaku dan/ataukah korban.

Untuk sementara ini, publik patut fokus pada proses hukum yang akan terjadi, sembari menanti penyampaian dan pengungkapan motif yang sesungguhnya.

Maka dari itu, pelbagai opini yang seolah-olah mewakili motif dari kasus ini perlu ditanggapi secara bijak dan selektif.
Tak boleh gampang percaya. Tetap memercayakan tugas kepolisian.

Sampai saat ini, belum ada penyampaian motif yang sesungguhnya dari pihak tim khusus kepolisian. Masih dalam proses penyelidikan.

Motif yang sebenarnya akan terungkap dari proses penyelidikan pada Irjen FS sebagai pelaku utama, dan bahkan istrinya, PC, termasuk di ruang sidang pengadilan.

Lebih jauh, sekiranya motif yang kelak terungkap dan tersampaikan murni dengan apa yang melatari niat pelaku, dan bukannya motif yang tercipta untuk memainkan opini publik, apalagi mengubah pandangan publik.

Salam  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun