Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kembali ke Italia, Upaya Paul Pogba dan Romelu Lukaku Perbaiki Citra

24 Juni 2022   07:34 Diperbarui: 24 Juni 2022   19:12 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paul Pogba dikabarkan mengiakan pinangan mantan klubnya Juventus. Foto: AFP/Lindesy Parnaby

Sejauh ini, proses transfer pemain di Eropa sementara berjalan. Beberapa nama besar, seperti Paul Pogba dan Romelu Lukaku juga ikut masuk dalam pusaran transfer musim ini.

Paul Pogba dibiarkan pergi dari Manchester United (MU) dengan berstatuskan sebagai pemain bebas transfer. 

Padahal, MU mendatangkan pemain timnas Perancis itu dengan harga yang cukup tinggi dari Juventus. 100 juta Euro harga yang harus dikeluarkan MU untuk membeli Pogba dari Juventus. 

Menariknya, Juventus mendapatkan Pogba dengan gratis dari MU. Selama berseragam Juve, Pogba menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa. 

Tak ayal, MU tertarik membawa pulang mantan anak akademinya itu ke Old Trafford. MU tak membutuhkan waktu lama untuk mencapai kata sepakat dari Pogba berkat rekam sejarah yang dimiliki Pogba dengan MU.

Sebenarnya, Pogba menarik perhatin banyak klub besar. Namun, Pogba lebih tertarik untuk kembali ke MU dan membuktikan kualitasnya. 

Performa Pogba di MU berjalan tidak konsisten. Walau mendapat peran sentral di lini tengah MU, Pogba terlihat gagal mengeluarkan performa terbaiknya secara konsisten. 

Pogba juga terlihat kalah pengaruh dengan Bruno Fernandes yang datang kemudian setelah Pogba.  

Di MU, ada kalanya, Pogba tampil begitu gemilang. Namun ada saatnya Pogba tampil di bawah standar penampilan terbaik. 

Performanya itu sangat berbanding terbalik dengan kualitasnya di timnas Perancis. Pogba menjadi andalan tetap Didier Deschamps di lini tengah. 

Bahkan Pogba menjadi salah satu pemain penting dari Perancis dalam menjuarai Piala Dunia 2018 . Bahkan hingga saat ini, Pogba tetap menjadi pemain yang sulit tergantikan di lini tengah timnas Perancis. 

Ketidakkonsisten Pogba di MU memaksa MU untuk membiarkan Pogba pergi. Walau MU akan memulai dengan pelatih baru, MU tak begitu yakin dengan Pogba. 

Terebih lagi, di bawah pelatih baru Erik Ten Hag, MU begitu getol untuk mendatangkan Frenkie de Jong dari Barcelona. De Jong bisa menjadi pilihan utama di lini tengah MU dan sekaligus menggantikan peran Paul Pogba. 

Kepulangan Pogba ke Juve merupakan sebuah bentuk reuni. Tak hanya bereuni dengan klub, tetapi juga dengan pelatih Juve, Max Allegri yang juga kembali melatih Juve. 

Allegri berjasa besar dalam menaikkan pamor pogba. Bahkan Allegri menjadikan Pogba sebagai salah satu gelandang terbaik di Juve sebelum pergi ke MU. 

Boleh jadi, ini menjadi salah satu motif Juve untuk berani memulangkan Pogba ke Juve. Belum tentu, ketidakkonsisten Pogba terjadi di Juve. Terlebih lagi, Pogba kembali dilatih oleh Max Allegri, pelatih yang sempat menaikan pamor Pogba. 

Relasi Pogba dan Allegri bisa menjadi salah satu bekal untuk mengembalikan performa Pogba pada penampilan terbaik. 

Allegri bisa menjadi penyelamat nasib Pogba di Juve. Berbekal pengalaman di masa silam, Pogba bisa kembali dipercayakan di lini tengah Juve. 

Dengan ini, Pogba ke Juve sebagai kesempatan untuk memperbaiki nasib dan reputasinya.

Bukan rahasia lagi jika kepergiannya dari MU merupakan tanda bahwa MU sebenarnya tak menginginkannya lagi. Kalau memang MU menghendaki Pogba bertahan, pastinya MU mau memperpanjang kontraknya di MU.

Yang terjadi MU malah membiarkan salah satu pemain termahalnya itu pergi tanpa mendapat keuntungan apa-apa. 

Di Juve, Pogba memiliki kesempatan untuk memperbaiki reputasinya. Dengan itu pula, Pogba juga bisa membuat MU pantas menyesal atas keputusan klub membiarkannya pergi. 

Hampir persis dengan situasi Pogba, Romelu Lukaku juga pun memutusakan untuk pergi dari Chelsesa ke Inter Milan. 

Lukaku baru semusim di Chelsea. Akan tetapi, penyerang timnas Belgia ini gagal memenuhi harapan suporter Chelsea dan terlihat tak cocok dengan sistem permainan Tuchel.

Sebenarnya, situasi ini pernah dikemukan Lukaku, di mana Lukaku terlihat tak cocok dengan gaya Tuchel dan lebih nyaman ketika masih bermain untuk Inter. 

Komentar Lukaku ini membangkitkan kontroversial di Chelsea. Beruntunya, Tuchel masih bersabar dan berupaya untuk memberikan Lukaku menit bermain. 

Lukaku yang juga pernah menjadi "anak yang hilang" dari Chelsea tak bisa menunjukkan performa terbaik pada kesempatan keduanya di Chelsea. Akibatnya, Lukau kerap menghuni bangku cadangan. 

Bahkan ketika Lukaku dalam kondisi fit, Tuchel lebih memercayakan pemain  lain, termasuk para gelandang untuk menjadi striker. 

Situasi ini membuat Lukaku tak nyaman. Inter Milan yang kembali membesarkan nama Lukaku seolah tak lepas dari ingatannya. 

Memori manis bersama Inter meraih scudetto dua musim lalu membuat Lukaku untuk pulang Inter. Di Serie A Liga Italia, Lukaku menjadi salah satu penyerang yang disegani. 

Performanya di Inter membuat Chelsea kepincut untuk membeli kembali mantan anak asuhnya itu. Alih-alih menginginkan performa yang sama, Chelsea malah menghadapi Lukaku versi lama. 

Peminjaman ke Inter bisa menjadi kesempatan untuk Lukaku memperbaiki citranya. Ini juga menjadi langkah terakhir dari Lukaku untuk bertahan di Chelsea.

Tentu saja, Inter enggan untuk membeli Lukaku pada saat ini. Apabila taji Lukaku menonjol saat berseragam Inter, opsi untuk mempermanenkannya bisa terjadi. 

Lukaku dan Pogba akan menjadi wajah baru di Serie A Liga Italia. Kedua pemain ini akan ikut meramaikan persaingan Liga Itali sekaligus mengangkat pamor Liga Italia. 

Di balik itu, kedua pemain ini datang ke Seri A untuk menunjukkan kepada tim-tim Inggris bahwa sinar mereka belumlah redup. Pendek kata, perpindahan mereka ke Liga Italia merupakan jalan untuk memperbaiki reputasi mereka. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun