Pendeknya, baik Casemiro, Modric, dan Kross bisa menjadi mentor yang tepat untuk Tchouameni di Madrid. Dengan ini, Tchouameni perlu bersabar agar bisa menjadi pemain regular di tim inti Madrid.Â
Tchouameni bisa menjadi palang pintu Madrid di masa mendatang. Dia akan menjadi salah satu bagian dari trio generasi gelandang baru Madrid.Â
Bukan rahasia lagi jika kesuksesan Madrid di tanah Spanyol dan di Eropa tak lepas dari peran trio gelandang Modric, Kross, dan Casemiro.
Ketiga gelandang senior ini pun memainkan peran penting dalam keberhasilan Madrid meraih trofi La Liga Spanyol dan Liga Champions musim 2021/22.Â
Barangkali bertolak dari kesuksesan itu, Madrid segara melakukan regenerasi agar tak terjadi kevakuman ketika para pemian penting hengkang dari Madrid.Â
Langkah Madrid dalam membeli para gelandang muda terbilang tepat. Selain  tujuannya untuk melakukan regenerasi pemain, Madrid juga bisa menjaga konsistensi untuk terus tampil baik.Â
Tantangannya adalah apakah Tchouameni bisa menjadi pembelian yang tersukses dan memenuhi ekspetasi Madrid.Â
Jangan sampai nasibnya serupa dengan Eden Hazard yang dipenuhi dengan ekspetasi tinggi saat bergabung ke Madrid, namun kemudian gagal bersinar hingga saat ini. Â
Tentu saja, di tengah usianya yang masih begitu muda, Tchouameni masih memiliki banyak waktu untuk belajar. Lebih baik bersedia untuk belajar dari para pemain senior daripada berharap lebih untuk segara menjadi pemain penting di dalam tim.Â
Camavinga bisa  menjadi model untuk Tchouameni. Camavinga tak langsung turun sebagai pemain inti karena persaingan di lini tengah Madrid begitu ketat.Â
Namun, ketika Camavinga diturunkan sebagai pemain pengganti, Camavinga berhasil memberikan yang terbaik. Alhasil, Ancelotti seolah menjadikan Camavinga sebagai salah satu senjata rahasia Madrid ketika para pemain veteran kelihatan kehilangan ide meladeni permainan lawan.Â