Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Risiko bagi Xavi dan Barcelona Jika Terlalu Percaya pada Pemain Veteran

24 Januari 2022   13:14 Diperbarui: 25 Januari 2022   04:31 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Xavi memberikan instruksi kepada Gerard Pique dan Sergio Busquets. Foto: AFP/Pau Barrena via Kompas.com

 

Xavi Hernandez mengawali era kepelatihannya dengan langkah tak begitu gampang. Persoalan lama sebelum kedatangannya sepertinya masih terjadi dan mempengaruhi model performa Barca. 

Terbukti, Barca tersingkir dari arena Liga Champions di kualifikasi grup. Syukurnya, kendati tersingkir di Liga Champions, Barca masih berparsipasi di Piala Eropa. 

Lalu, Barca lagi-lagi dikalahkan oleh musuh abadi, Real Madrid pada semifinal di ajang Piala Super Spanyol di Arab Saudi. Ini menjadi kekalahan ke-2 Barca dari Real Madrid pada musim ini.  

Beberapa hari setelahnya, Barca kandas di Copa del Rey. Kali ini, giliran Ahtletic Bilbo yang menyingkirkan Barca dari Copa del Rey. Padahal, trofi Copa del Rey kerap masuk kabinet Barca dalam keikutsertaannya.

Praktisnya, harapan Barca pada musim ini adalah trofi Piala Eropa. Itu pun bergantung pada performa Barca. 

Pasalnya, saingan Barca juga tak boleh dianggap sepele. Sementara untuk trofi La Liga Spanyol, peluang Barca yang masih berada di luar 5 besar klasemen sementara La Liga Spanyol terbilang sangat tipis.

Ditambah lagi dengan performa Barca yang belum sepenuhnya pulih pada penampilan terbaik. Hal ini bisa membuat Barca disangsikan untuk meraih gelar juara Piala Eropa. 

Pada titik ini, situasi untuk tim sekelas Barca, kondisinya cukup kritis. Kepercayaan kepada pemain muda memang tak bisa diragukan. Ini menjadi salah satu hal yang patut diapresiasi. 

Xavi terbilang berani memercayakan beberapa pemain muda. Selain tetap mempercayakan Gavi dan Nico Gonzales, dua bintang muda yang dipercayakan oleh Ronald Koeman pada awal musim ini, Xavi juga berupaya untuk mengorbitkan beberapa pemain muda dari akademi La Masia. 

Abde dan Jutgla adalah dua pemain muda yang kerap hadir dalam skuad di era kepelatihan Xavi. Dalam laga kontra Alaves dini hari tadi (24/2022), Xavi menurunkan Abde sebagai pemain inti. Lalu, Jutgla masuk sebagai pemain cadangan. 

Hal ini bisa menunjukkan bahwa Xavi percaya kepada pemain muda. Dia pro dengan didikan akademi. 

Barangkali karena latar belakang dan pengalamannya yang merupakan alumnus La Masia membuat Xavi tak segan untuk memainkan pemain akademi. 

Jalan ini sangat dibutuhkan untuk masa depan Barca. Semakin sering para pemain muda ini diturunkan dan dimainkan sebagai pemain inti, semakin berlimpah pengalaman dan makin kuat mentalitas mereka berada di lapangan hijau. 

Boleh saja, pada musim ini performa Barca berjalan tertatih-tatih. Namun, situasi bisa berubah seturut proses perkembangan para pemain muda yang kerap dimainkan. Terlebih lagi, Xavi berhasil menambah skuadnya dengan kehadiran Ferran Torres. 

Hanya saja, Xavi juga perlu berani untuk mencari alternatif bagi beberapa pemain veteran pada musim ini. Keberanian untuk tak terlalu memercayakan beberapa pemain senior seperti Gerrard Pique, Sergio Busquets, Alba, dan Dani Alves. 

Memang, para pemain senior ini masih bisa memberikan kontribusi untuk Barca. Namun, peran yang lebih dan yang sering dilimpahkan kepada pemain ini bisa membatasi proses regenerasi di dalam tim sendiri. 

Dalam arti, Xavi akan sulit menemukan pengganti yang sepadan ketika pemain senior ini menderita cedera. Misalnya, sampai saat ini, Barca belum menemukan sosok yang tepat untuk menggantikan peran Alba di sisi bek kiri. 

Di era Koeman, ketika Alba menderita cedera, Sergio Dest didapuk untuk mengisi posisi yang ditinggalkan. Dest bukanlah seorang bek kiri murni. Jadinya, itu kerap menjadi area yang gampang dieksploitasi oleh lawan. 

Sama halnya dengan pos gelandang bertahan, Sergio Busquets. Kelihatannya Xavi masih sangat sering memercayakan Busquets bermain sebagai gelandang bertahan Barca. 

Dari sisi kualitas, kapten Barca dan timnas Spanyol ini tak diragukan. Kontrolnya di lapangan tengah ikut mengatur permainan Barca. 

Persoalannya, ketika lawan mengandalkan kecepatan. Bagaimana pun, peran gelandang bertahan bukan saja mengatur permainan, tetapi juga ikut menutup lubang di area pertahanan. Kecepatan Busquets kerap menjadi persoalan Barca saat menghadapi tim yang mengandalkan serangan balik. 

Persoalan lainnya, Xavi belum menemukan sosok yang tepat untuk mengisi posisi Busquets. Frengkie De Jong digadang-gadang bisa mengisi posisi Busquets, tetapi sejauh ini Xavi belum memanfaatkannya. Malahan, Xavi cenderung memercayakan Busquests.

Tantangannya ketika Xavi terlalu memercayakan para pemain veteran ini pada proses regenerasi. Seharusnya, Xavi perlu belajar dari ketergantungan Barca pada Lionel Messi. 

Ketergantungan ini menyebabkan Barca kesulitan menemukan striker yang menjadi andalan sebagai pencetak gol. Begitu pula dengan situasi terlalu memercayakan pemain veteran untuk sekian waktu. 

Selain peran pemain muda terpinggirkan, juga itu bisa menciptakan ketergantungan. Untuk saat ini, Barca begitu bergantung pada Alaba dan Busquets, namun ketergantungan itu bisa membuat Barca kesulitan ketika para pemain ini absen. 

Barangkali Xavi belum menemukan sosok yang tepat dari akademi untuk bisa menjadi pelapis dari para pemain veteran ini. Kendati demikian, Xavi pun segera mencari alternatif agar ketergantungan kepada para pemain veteran tak menyebabkan persoalan baru di kemudian waktu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun