Andaikata Liverpool menang di dua laga tersisa, jarak poin tak terlalu dekat. Jaraknya hanya 8 poin.
Dengan ini, Jurgen Klopp harus memompa anak-anak asuhnya untuk tak tumbang agar terus memempet Man City di puncak klasemen. Kalau tidak, nasib Liverpool bisa menyusul Chelsea.
Misi Liverpool itu terlihat sulit. Guardiola termasuk pelatih yang pandai meramu skuad. Makanya, saat ada pemain yang cedera, ditepikan atau pun absen, permainan Man City tak terlalu turun drastis.
Terbukti ketika Pep melakukan tindakan pendisiplinan kepada Phil Foden dan rekannya Jack Grealish pada bulan Desember tahun 2021 lalu. Kedua pemain dinilai melanggar protokol kesehatan Covid-19. Akibatnya, keduanya tak diikutsertakan di dalam skuad Man City.
Kendati kedua pemain ini tak dilibatkan, performa Man City tak menurun. Sama halnya, ketika Man City ditinggalkan oleh Ryan Mahrez yang membelas timans Algeria di Piala Afrika.
Mahrez memang kerap memberikan kontribusi gol untuk Man City. Namun, Man City juga mempunyai para pemain lain yang bisa mengisi lubang yang ditinggalkan dan menjadi pencetak gol untuk tim.
Kemenanga kontra Chelsea membuat Man City makin kokoh di puncak klasamen. Kemenangan ini pun seolah mengamini bahwa Man City sudah perlahan-lahan mengunci gelar Liga Inggris. Statusnya sebagai juara bertahan dalam waktu dekat akan mendapat pengakuan.
Kedua, Man City seolah menghapus salah satu favorit Juara Liga Inggris.Â
Nilai kemenangan kontra Chelsea sangat penting dalam peta persaingan Liga Inggris. Man City seolah-olah menghapus Chelsea dari daftar calon juara Liga Inggris.
Tertinggal Liverpool. Sebagaimana Chelsea, Liverpool pun tampil kurang konsisten di beberapa laga terakhir.