Selain itu, alasan keluarga. Sampai saat ini, keluarga Pochettino masih tinggal di London, sementara di Paris Pochettino tinggal di apartemen.
Isu liar pun beredar lebih jauh. Apabila Pochettino mendarat di Old Trafford, Zidane yang juga ditargetkan oleh MU bisa menggantikan tempat Pochettino di PSG. Zidane menjadi pilihan PSG karena faktor latar belakang sebagai orang Prancis dan reputasinya di kancah sepak bola.
Juga, tak menutup kemungkinan jika MU memilih Brendan Rodgers yang sementara melatih Leicester City. Namun, pilihan ini bisa meragukan suporter MU apabila menimbang kekalahan Leicester di tangan pasukan Chelsea 0-3 pekan ini.
Di tengah pelbagai isu tentang pelatih baru MU, terlihat MU berada dalam pilihan sulit. Pemecatan Solksjaer seperti keputusan yang tiba-tiba.
Padahal, isu pemecatan Solksjaer sudah lama beredar di publik. Kalau direnungkan, manajemen MU sudah seharusnya berpikir dari jauh tentang sosok pengganti yang tepat kalau keputusan di ambil.
Ketika Solksjaer dipecat, MU langsung mengeksekusi rencana dan keputusan untuk pelatih baru. Jadi, tak menunggu waktu lama untuk mencari dan memilih pelatih baru.
Apalagi MU harus masuk ke klub lain hanya untuk "mencaplok" pelatih yang sementara terikat dengan kontrak.
Pilihan MU pada pelatih baru tidaklah gampang. Pilihan itu menjadi sulit ketika yang ditargetkan mempunyai tuntutan tersendiri atau pun masih terikat dengan kontrak tertentu.
Selain itu, pilihan MU juga makin sulit apabila situasi interen klub juga kocar-kacir. Pastinya, seorang pelatih tak begitu gampang mengambil risiko karena itu bisa mempertaruhkan reputasinya sebagai seorang pelatih.
Untuk saat ini, MU berharap pada pelatih sementara, Michael Carrick. Performa Carrick dalam meracik tim yang sementara bergejelok dengan situasi di tim bisa menentukan arah pikiran manajemen MU tentang sosok pengganti Solksjaer.
Salam Bola