Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Arwah Orang yang Baru Meninggal Dunia Berbicara Lewat Perantara

29 Oktober 2021   19:32 Diperbarui: 1 November 2021   01:05 2077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: AP/Kemal Softic via Kompas.com

Kejadian ini terjadi di salah satu desa di bagian utara Filipina. Tentang arwah orang meninggal yang merasuki salah satu anggota keluarganya.

Siang itu setelah menghadiri pemakaman, kami sempat makan siang dari kediaman dari orang yang meninggal dunia. Sewaktu pulang, saya dikejutkan oleh keramaian di depan sebuah rumah.

Rumah itu berdekatan dengan rumah duka. Pemiliknya pun masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan orang yang sudah meninggal dunia dan dikuburkan pada hari itu.

Waktu itu saya berpikir mungkin ada orang yang tiba-tiba sakit, kena serangan jantung, atau pun yang tiba-tiba meninggal dunia karena peristiwa duka yang terjadi. Pendeknya, saya hanya berpikir pasti ada persoalan yang sedang terjadi di rumah itu.

Dugaan saya salah. Ternyata, mereka sedang mengerumuni seseorang yang konon sedang kerasukan arwah dari orang yang meninggal dunia. Kebetulan arwah yang merasukinya adalah orang yang meninggal dunia dan kami hadiri pemakamannya dan kunjungi rumahnya.

Lantas, saya coba bertanya ke salah satu teman yang berasal dari desa itu. Dalam bahasa setempat, dia menyebut peristiwa itu, "nakaluganan". Artinya, seseorang telah dimasuki dan dirasuki oleh arwah dari orang yang barusan meninggal dunia.

Sementara itu, orang mengerumuninya bukan untuk menenangkan yang kerasukan. Akan tetapi, mereka mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang yang kerasukan. Yang kerasukan setan seolah menjadi perantara dari orang yang baru mati. 

Menurutnya, hal itu seperti sudah sering terjadi di desa mereka. Bahkan hal itu terjadi juga di beberapa tempat lain di provinsi ini.

Tak heran, mereka sudah menganggap hal itu sebagai peristiwa yang normal terjadi. Namun, peristiwa mistis ini juga tidak terjadi pada setiap orang yang meninggal dunia.

Ketika arwah merasuki seseorang, itu bisa bertanda jika dia membutuhkan sesuatu atau mau menyampaikan sesuatu. Atau juga, ada sesuatu hal yang berharga yang dilupakan untuk di bawah serta ke kuburannya. Karenanya, umumnya orang tak merasa takut ketika peristiwa seperti itu terjadi.

Misalnya, pengalaman yang saya sempat saksikan hari itu. Arwahnya memberi petunjuk bahwa dia merasa kedinginan di kuburan dan membutuhkan selimut.

Ternyata, mereka lupa menyertakan selimutnya ke kuburan. Lalu, mereka mengambil selimutnya dan segera dibawa ke kuburan untuk disertakan di dalam kuburannya.

Selain itu, saya juga pernah mendengar cerita tentang arwah dari korban kecelakaan yang merasuki salah satu anggota keluarganya. Tempatnya juga di desa itu. Dari orang yang kerasukan arwah yang mengalami kecelakaan, mereka mendapat tanda-tanda kenapa terjadi kecelakaan.  

Tidak semua orang percaya dengan kenyataan ini. Apalagi bagi mereka yang mempunyai keyakinan kuat dalam beragama.

Saya pernah menanyakan hal ini kepada seorang ibu guru yang taat beragama. Kebetulan keyakinan agama terkuat di sini adalah Kristen Katolik, dan ibu guru ini seorang penganut agama Katolik yang kuat.

Menurutnya, dia tak mempercayai hal itu dan tidak menginginkan hal itu terjadi apabila salah satu anggota keluarganya meninggal dunia.

Akan tetapi, bagi sebagian orang mereka meyakini praktik mistis seperti ini. Ketika orang kerasukan, langsung mereka menempatkan orang itu di tempat tertentu dan segera mendengarkan apa yang mau disampaikannya.

Pengalaman seperti ini memang sangat sulit dipahami. Terlebih lagi bagi orang-orang, termasuk saya yang berasal dari konteks budaya berbeda dan latar belakang tertentu.

Secara rasional, bagaimana mungkin arwah merasuki salah satu anggota keluarganya guna menyampaikan keinginannya. Namun, bagi orang setempat hal itu sangat berarti karena mereka bisa tahu apa yang kurang dari kematian anggota keluarga mereka.

Ketika dia sudah menyampaikan keinginannya, dan anggota keluarga memenuhi hal itu, mereka pun merasa lega. Jadi, menurut keyakinan mereka perpisahan berjalan dengan lancar.

Menariknya, mereka yang meyakini praktik mistis seperti ini adalah orang-orang yang sudah beragama. Jadinya, ajaran agama yang kerap bertabrakan dengan kenyataan mistis malah tak menjadi hambatan bagi masyarakat setempat.

Barangkali jika dirunut lebih jauh, pengalaman mistis seperti ini sudah berakar dalam budaya setempat. Jauh sebelum agama seperti agama Kristen hadir ke tengah mereka.

Juga, ini bisa membahasakan tentang keyakinan mereka pada keberadaan arwah dari orang yang meninggal. Dengan kata lain, seorang boleh mati secara ragawi, tetapi jiwanya tetap hidup.

Salam  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun