Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Kaum Muda Membangun Keseimbangan antara Media Sosial dan Dunia Nyata

28 Oktober 2021   19:05 Diperbarui: 29 Oktober 2021   03:18 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dipikir-pikir jauh sebelum phone eksis dan menjadi barang yang gampang didapatkan, orang sudah terbiasa pergi tanpa phone.

Saya termasuk salah satu remaja yang hidup tanpa memegang phone. Pertama kali saya memaki phone sewaktu di bangku kuliah tahun 2007. Itu pun bukan phone layar sentuh.

Kalau kita kembali pada situasi-situasi awal tanpa keberadaan phone, saya yakin kita bisa melepaskan phone saat kita berada bepergian atau pun berada di tempat lain. Juga, menjadi sangat mungkin kalau kita melepaskan phone saat kita berada dengan orang-orang sekitar seperti teman dan anggota keluarga.

Tujuannya agar kita bisa fokus berbicara dan berbagi kisah dengan orang-orang di depan mata. Dengan pola seperti ini, kita membangun kedekatan yang lebih intens daripada membangun kedekatan dengan orang-orang yang berada jauh di medsos.  

Ketiga, Tanamkan pola pikir bahwa dunia nyata lebih berharga daripada dunia medsos

Kita perlu menanamkan pola pikir bahwa dunia nyata selalu lebih bernilai daripada dunia medsos. Makanya, kita perlu memaknai kehidupan dunia nyata daripada dunia medsos yang belum tentu benar.

Maka dari itu, saat berada dengan anggota keluarga dan teman, sedapat mungkin untuk menghindari diri dari penggunaan phone dan berselancar di medsos secara berlebihan. Kalau boleh, phone disingkirkan. Lalu, mulai berbicara dan berbagi cerita.

Salah satu tantangan kaum muda adalah berbicara dari muka ke muka tanpa memegang phone di tangan.

Secara pribadi, saya sangat jarang melihat situasi ini. Umumnya, saat kaum muda berkumpul, salah satu pandangan yang hadir adalah beberapa kaum muda atau bahkan semua sementara memegang phone. Bahkan ada yang berbicara sambil mata memperhatikan phone atau berselencar di medsos.

Jadi, secara fisik memang berada di tengah kelompok massa, namun hati dan pikiran bisa saja berada di tempat lain, termasuk berada di medsos. Padahal, dunia medsos tak luput dari kepalsuan dan bahkan mempengaruhi pola pikir.

Sementara berada langsung dan berbagi kisah dengan teman dan anggota keluarga malah bisa menambah wawasan dan pengalaman. Hal itu bahkan jauh lebih kaya daripada yang diperoleh lewat medsos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun