Pergantian Ronaldo ini bisa menunjukkan bahwa aspek keistimewaan sudah tidak mulai berlaku bagi si pemain. Ronaldo mulai diperlakukan sebagaimana dialami oleh para pemain lainnya. Digantua atau juga dibangkucadangkan.
Hampir sama dengan situasi Lionel Messi yang memilih untuk bergabung dengan Paris Saint Germain (PSG). Kepergian Messi menjadi topik hangat. PSG menjadi klub ke-2 Messi dalam karir profesionalnya. Banyak pihak menanti bagaimana Messi berkiprah setelah melepaskan seragam Barcelona yang telah dikenakannya lebih dari 20 tahun.
Rupanya, jalan Messi tak semulus Ronaldo. Sejauh ini, Messi belum mencetak gol untuk PSG. Pada dua laga terakhir, tendangan Messi hanya mengenai mistar gawang.
Selain performa di lapangan, juga yang menjadi sorotan ketika Messi digantikan pada babak ke-2 oleh Mauricio Pochettino. Pergantian itu terjadi saat PSG bertemu Lyon. Tertangkap kamera jika pergantian ini menimbulkan kontroversi.
Messi tampak tak senang. Dia menolak berjabat tangan dengan Pochettino. Bahkan raut wajah kecewanya begitu nampak di bangku cadangan para pemain.
Pergantian itu malah membuat PSG menang. Saat Messi keluar, skor masih imbang 1-1. Namun, di menit-menit akhir, Icardi berhasil memberikan keunggulan 2-1 sekaligus memberikan poin penuh untuk PSG.
Tak mengherankan jika Pochettino harus angkat muka dengan pergantian itu. Pasalnya, pergantian Messi tetap memberikan kemenangan untuk PSG. Kalau hasil seri atau pun kekalahan, pastinya Pochettino mendapat penghakiman dari luar lapangan.
Apalagi sejauh ini Pochettino terlihat belum menemukan formula yang tepat untuk menyatukan para bintang di PSG. Trio Mbappe, Neymar, dan Messi belum menunjukkan ekspetasi yang diharapkan.
Pochettino juga mengakui kenyataan bahwa menyatukan banyak pemain bintang bukanlah perkara gampang. Di lain pihak, tak sedikit pihak yang menilai bahwa Pochettino bukanlah pelatih yang tepat untuk membangun kekuatan PSG yang terdiri dari banyak bintang.
Terlepas dari itu, pergantian Messi menunjukkan sirkulasi di dalam sepak bola. Ada waktunya di atas, dan ada pula waktunya menghadapi titik akhir.
Sewaktu di Barca, Messi menjadi bintang, atau ada juga yang menyebutnya sebagai "raja kecil". Sangat sulit digantikan. Mengganti Messi bisa menimbulkan ketidaksenangan, bukan saja dari pemain, tetapi suporter. Tak heran, banyak pelatih yang enggan untuk mengganti pemain asal timnas Argentina itu.