Alih-alih mengoper bola ke David de Gea, malahan operan itu terlalu lemah hingga dijangkau oleh pemain depan Young Boys. Gegera Lingard, gol kedua tercipta.Â
Karena itu, tak sedikit pihak yang memberikan penghakiman kepada Lingard. Meme yang mengejek Lingard bertebaran di media sosial. Juga, tak sedikit yang menyesalkan MU yang tak mau menjual Lingard pada transfer lalu.Â
Namun, Solksjaer berkeberatan untuk melego Lingard ke klub lain. Solksjaer sendiri masih menaruh kepercayaan kepada pemain timnas Inggris itu.Â
Barangkali Solksjaer menyadari bahwa Lingard bisa menjadi pemain pelapis yang bisa memberikan kontribusi untuk tim. Kualitas Lingard tak boleh dipandang sebelah mata, karena selama masa peminjamannya di West Ham, Lingard tampil gemilang.Â
Lingard yang masuk lapangan sebagai pengganti dan mendapat aplaus dari suporter West Ham mengubah keadaan di menit ke-89. Kali ini, Solksjaer melakukan langkah yang tepat dengan masukan Lingard dan Jadon Sancho dan mengeluarkan Paul Pogba dan Greenwood.Â
Pola permainan MU di lini depan langsung berubah. Aliran bola ke area pertahanan West Ham makin cepat dan teratur. Sebagai hasilnya, MU mampu memecah kebuntuan di menit 89. Skor pun berubah 2-1 untuk MU.
Berkat gol Lingard, di atas kerta MU sudah aman. Tinggal mengunci rapat lini belakang dari serangan West Ham.Â
Petaka bagi MU tiba  di menit ke 93. Dari hasil pengecekan VAR, Shaw terlihat melakukan pelanggaran dengan tangan di area penalti.Â
Siapa pun pasti berdebar, terlebih suporter MU. Wajah Solksjaer tampak tegang di luar lapangan. Strateginya dengan memasukan Lingard bisa ambyar gara-gara penalti di menit-menit akhir laga.Â
David Moyes memasukan Mark Noble agar bertindak sebagai penendang penalti. Barangkali Moyes menilai bahwa Noble termasuk penendang penalti yang mumpuni di West Ham.Â
Moyes mungkin terlalu tegang atau lupa kalau mentalitas pemain sangat menentukan dalam mengeksekusi penalti. Noble baru masuk lapangan dan merasakan aura dari ketegangan di lapangan. Tendangan penalti adalah sentuhan pertama.Â