Tercatat hanya 2 gol yang bersarang ke gawang Inggris, 2 kali meraih hasil seri termasuk laga final, dan selebihnya kemenangan.
Penampilan positif Inggris selama turnamen Piala Eropa tak lepas dari sentuhan tangan Gareth Southgate. Gareth Southgate tidak saja berhasil memilih pemain yang tepat untuk bermain di Euro 2020, namun dia mampu menentramkan para pemain bintang di skuadnya.
Raheem Sterling yang anjlok bersama Manchester City pada musim lalu menjadi andalan Southgate hingga partai final. Kepercayaaan Southgate seolah merangsang Sterling untuk move on dari situasinya di Man City, dan terlahir kembali bersama timnas Inggris.
Belum lagi kesabaran Southgate mempertahankan Harry Kane di skuad. 3 laga berurutan, Kane mandul mencetak gol. Banyak pertanyaan yang mencuat karena ketegasan Southgate mempertahankan Kane.
Namun, Southgate bertahan pada Kane. Alhasil, Kane tiba-tiba meledak sejak 16 besar hingga partai final.
Belum lagi, upaya Southgate mengimbangkan relasi antara bangku cadangan dan pemain inti. Beberapa pemain seolah tak tergantikan. Beberapa di antaranya harus rela menjadi cadangan, pun tidak mendapata menit bermain.
Kendati demikian, para pemain tidak melontarkan kekecewaan secara terbuka. Ruang ganti terlihat aman dan tentram. Rupanya, para pemain menaruh respek pada seleksi pemain ala Southgate.
Situasi ini menunjukkan bahwa Southgate bukan sekadar pelatih yang membawa taktik ke kepala pemain, tetapi seorang pelatih berkarisma dalam menenangkan para pemain bintang di ruang ganti.
Keberhasilan Inggris masuk final Euro 2020 menunjukkan sisi kehebatan Southgate. Dari tahun ke tahun dan di setiap turnamen internasional, Inggris selalu mempunyai banyak pemain bintang dari beberapa klub di Eropa. Kendati demikian, para pemain bintang itu gagal bersinar saat berseragam timnas.
Tak berbeda jauh di masa-masa sebelumnya, Southgate juga bertabur bintang. Kendati demikian, Southgate tidak tunduk pada popularitas dan kebintangan pemain.
Siapa yang bermain bagus, pemain itu yang diturunkan. Selain itu, harus rela duduk di bangku cadangan dan menanti instruksi pelatih untuk menjadi pemain pengganti.