Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Cara Brasil Memperlakukan Neymar agar Juara Copa America 2021

18 Juni 2021   14:01 Diperbarui: 18 Juni 2021   17:04 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Neymar merayakan golnya ke gawang Peru. Brasil menang 4-0 atas Peru (17/6/21). Sumber foto: AFP/Carl De Souza via Kompas.com

Tim Samba, Brasil kerap masuk kategori favorit juara pada setiap turnamen internasional, baik itu Copa America maupun Piala Dunia. Di ajang Copa America tahun ini, Brasil kembali difavoritkan. Bahkan favorit mengangkat trofi Copa America.

Status favorit juara makin kentara dari dua laga yang telah dilakonkan. Pada laga pertama, Brasil melumat Venezuela dengan skor 3-0. Lalu, di laga ke-2 Brasil kembali menang telak atas Peru 4-0.

Tak salah untuk memandang Brasil sebagai favorit juara. Komposisi skuadnya terbilang komplit apabila dibandingkan dengan negara-negara yang berpartisipasi di Copa America.

Bahkan Argentina masih berada di bawah Brasil kalau ditilik dari komposisi skuad dari kedua tim.

Ditambah lagi dengan keberadaan Neymar sebagai bintang sekaligus kapten. Sebagaimana mantan rekannya di Barcelona, Lionel Messi, Neymar pastinya menjadi andalan penting Tim Samba di Copa America.

Kendati timnas Argentina memiliki Messi, namun Messi sepertinya tidak didukung oleh kualitas rekan-rekan setimnya. Tak ayal, kemampuan Messi seolah bertepuk sebelah tangan saat bermain bersama timnas Argentina.

Berbeda dengan posisi Neymar di timnas Brasil. Dia ditopang oleh beberapa bintang yang berkancah di beberapa klub teratas di Eropa. Kalau dilihat dengan baik, Brasil memiliki para pemain yang berkompetesi di klub-klub atas Eropa dari penjaga gawang hingga pemain depan.

Di posisi penjaga gawang saja, Brasil memiliki dua penjaga gawang berpengaruh di Eropa. Alisson yang bermain untuk Liverpool dan Ederson yang bermain untuk Manchester City.

Belum lagi para pemain seperti Eder Militao yang sering diturunkan Zidane saat Sergio Ramos menderita cedera di Real Madrid, Marquinhos (Paris Saint-Germain), Thiago Silva (Chelsea), di posisi gelandang ada Casemiro (Real Madrid), Fabinho (Liverpool) dan di lini depan ada Roberto Firminio (Liverpool) dan Gabriel Jesus.

Para pemain yang berlaga di klub-klub atas Eropa ini dipadukan dengan para pemain lain. Tak heran, Brasil dipandang sebagai calon favorit negara yang akan mengangkat Copa America di akhir turnamen.

Dengan ini pula, Neymar bisa menorehkan tinta emas untuk level timnas. Pemain yang membela Paris Saint Germain (PSG) ini berada dalam usia produktif. 28 tahun.

Tampil meyakinkan di Copa America bisa menjadi momen bagi Neymar untuk membuktikan kualitasnya. Bukan tidak mungkin, hal itu menjadi ruang bagi mantan pemain Barcelona untuk membuka pintu guna meraih trofi Ballon D'or pada tahun ini.

Kualitas individu Neymar tak bisa diragukan lagi. Salah satu kabar ketika Neymar pindah dari Barcelona ke PSG yakni untuk keluar dari bayang-bayang Lionel Messi.

Dengan ini, Neymar mau menulis namanya dengan jalannya sendiri. Paling tidak, Neymar bisa menyejajarkan diri dengan Messi, C. Ronaldo, dan beberapa pemain yang sudah meraih trofi Ballon D'or pada satu dasawarsa terakhir.

Akan tetapi, sejak kepindahan ke PSG, Neymar belum pernah meraih trofi Ballon D'or. Seringkali masuk bakal peraih trofi, namun selalu kandas.

Bahkan rekan setimnya di Paris, Kylian Mbappe terlihat mulai lebih di depan dari Neymar.

Menjadi juara Copa America bisa menjadi kesempatan bagi Neymar untuk menunjukkan diri. Sebagaimana Messi di timnas Argentina.

Perbedaannya, Neymar mempunyai rekan-rekan setim yang bisa menopang dirinya. Dengan keuntungan ini, Neymar harus memanfaatkan momen dengan baik.

Tidak boleh terlalu percaya diri sampai tidak waspada pada kekuatan lawan. Masih terekam momen ketika Neymar membawa sebuah loudspeaker mini saat memasuki ruang ganti sebelum laga final di Liga Champions kontra Bayern Munchen di tahun 2020.

Neymar tampil percaya diri. Penampilannya sebelum masuk final telah menjadi buah bibir. Bahkan Neymar bersama rekan setimnya Kylian Mbappe bisa dinilai sebagai mimpi buruk bagi Munchen.

Namun, kepercayaan diri Neymar mentok di tengah kesolidan Munchen. PSG kalah tipis, dan Munchen-lah yang berhasil meraih piala.

Hal yang sama juga terjadi di Copa Amerika. Neymar boleh saja percaya diri dengan kemampuan timnya. Akan tetapi, pertandingan sepak bola selalu di luar prediksi.

Agar tidak ditelan oleh kepercayaan diri yang terlalu tinggi, Brasil perlu tetap waspada. Kewaspadaan yang ditopangi oleh permainan kolektif.

Dalam mana, Neymar tidak perlu merasa diri memikul sendiri timnas Brasil. Masih ada para pemain lain yang bisa berperan untuk menggerakan pola permainan tim.

Begitu pula, rekan-rekan setimnya, yang mana tidak melihat Neymar sebagai andalan satu-satunya yang bisa membawa Brasil keluar sebagai juara Copa America.

Kolektivitas tim mesti menjadi poin terdepan. Neymar hanyalah satu dari kesebelas pemain yang berlaga mewakili timnas. Jadi, kolektivitas tim tetap menjadi titik tumpuh dari kesuksesan Brasil. 

Negara-negara seperti Chile dan Uruguay kerap berbicara banyak di ajang Copa America. Kedua tim ini tidak memiliki pemain yang mencolok seperti Brasil. Namun, permainan solid dari kedua negara ini tak bisa diragukan dan kerap merepotkan Brasil.

Neymar boleh saja percaya diri karena dikelilingi oleh para pemain top. Namun, keharmonisan dan kebersamaan sebagai satu tim tetap menjadi hal paling pertama dari kualitas individunya.

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun