Tim Samba, Brasil kerap masuk kategori favorit juara pada setiap turnamen internasional, baik itu Copa America maupun Piala Dunia. Di ajang Copa America tahun ini, Brasil kembali difavoritkan. Bahkan favorit mengangkat trofi Copa America.
Status favorit juara makin kentara dari dua laga yang telah dilakonkan. Pada laga pertama, Brasil melumat Venezuela dengan skor 3-0. Lalu, di laga ke-2 Brasil kembali menang telak atas Peru 4-0.
Tak salah untuk memandang Brasil sebagai favorit juara. Komposisi skuadnya terbilang komplit apabila dibandingkan dengan negara-negara yang berpartisipasi di Copa America.
Bahkan Argentina masih berada di bawah Brasil kalau ditilik dari komposisi skuad dari kedua tim.
Ditambah lagi dengan keberadaan Neymar sebagai bintang sekaligus kapten. Sebagaimana mantan rekannya di Barcelona, Lionel Messi, Neymar pastinya menjadi andalan penting Tim Samba di Copa America.
Kendati timnas Argentina memiliki Messi, namun Messi sepertinya tidak didukung oleh kualitas rekan-rekan setimnya. Tak ayal, kemampuan Messi seolah bertepuk sebelah tangan saat bermain bersama timnas Argentina.
Berbeda dengan posisi Neymar di timnas Brasil. Dia ditopang oleh beberapa bintang yang berkancah di beberapa klub teratas di Eropa. Kalau dilihat dengan baik, Brasil memiliki para pemain yang berkompetesi di klub-klub atas Eropa dari penjaga gawang hingga pemain depan.
Di posisi penjaga gawang saja, Brasil memiliki dua penjaga gawang berpengaruh di Eropa. Alisson yang bermain untuk Liverpool dan Ederson yang bermain untuk Manchester City.
Belum lagi para pemain seperti Eder Militao yang sering diturunkan Zidane saat Sergio Ramos menderita cedera di Real Madrid, Marquinhos (Paris Saint-Germain), Thiago Silva (Chelsea), di posisi gelandang ada Casemiro (Real Madrid), Fabinho (Liverpool) dan di lini depan ada Roberto Firminio (Liverpool) dan Gabriel Jesus.
Para pemain yang berlaga di klub-klub atas Eropa ini dipadukan dengan para pemain lain. Tak heran, Brasil dipandang sebagai calon favorit negara yang akan mengangkat Copa America di akhir turnamen.
Dengan ini pula, Neymar bisa menorehkan tinta emas untuk level timnas. Pemain yang membela Paris Saint Germain (PSG) ini berada dalam usia produktif. 28 tahun.