Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Nyata: "Rumah Keluarga Kami Bukan Rumah Hantu!"

15 Oktober 2020   22:03 Diperbarui: 15 Oktober 2020   22:09 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanya, niat untuk merobohkan rumah itu pun tidak diiakan. Pemiliknya hanya mengatakan bahwa kalau rumahnya roboh karena faktor usia, hal itu bisa diterima. Akan tetapi, kalau rumah itu dirobohkan karena dinilai sebagai rumah hantu, maka hal itu tidak bisa diiakan begitu saja.

Bagaimana pun, rumah itu adalah rumah kenangan. Kenangan tentang sebuah keluarga. Bukan rumah hantu, tetapi rumah keluarga.

Sekembalinya dari rumah itu, saya pun mendapat pengalaman akan pentingnya menghargai rumah keluarga. Rumah bukan sekadar tempat. Akan tetapi, rumah juga adalah situasi dan suasana yang membentuk setiap pribadi.

Di rumah, banyak orang mendapat pengalaman. Rumah juga merajut pelbagai pengalaman hingga menjadi kenangan yang sulit dilupakan. Rumah boleh menua dan roboh karena waktu, tetapi kenangan akan sulit hilang dari hati kita. Karena ini, sangat sulit bagi seseorang untuk melupakan rumah keluarga.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun