Terhadap para pembelot dari negaranya, Korea Utara, Kim Jung-yo menyebut mereka sebagai "rubbish-like mongrel dogs" (seperti sampah anjing kampung). Dia meminta Korea Selatan melakukan sebuah aksi tegas kepada pelaku, pembelot dari Korea Utara.
Bahkan dia meminta Korea Selatan untuk tidak menjadikan hak kebebasan berekspresi dalam membiarkan para aktivis dan pembelot ini beraksi (Inqurer. Net 4/6/2020).
Pemerintah Korea Selatan sendiri sudah mengingatkan untuk tidak mengirim selebaran. Persoalan yang bisa muncul adalah keamanan penduduk yang berada di wilayah dari mana balon-balon itu disebarkan.
Sebaliknya, para aktivis anti Korea Utara dan pembelot dari Korea Utara itu tidak memedulikan hal itu. Alasannya, mereka melihat itu sebagai bentuk kebebasan berpendapat.
Pada situasi seperti ini, buah dari rekonsiliasi membutuhkan proses. Ini bukan soal pembicaraan dan pertemuan antara kedua pemimpin.
Tetapi, sekiranya ini melibatkan setiap pihak, termasuk masyarakat pada level bawah, terutama sekali yang terluka karena persoalan kelam di masa silam atas relasi kedua belah pihak.
Semoga saja, selebaran-selebaran propoganda ini tidak mengakhiri upaya rekonsiliasi yang sementara terbangun di antara kedua negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H