Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Valentine Mengingatkan tentang Potensi Kita untuk Mengasihi

14 Februari 2020   04:51 Diperbarui: 14 Februari 2020   04:56 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: BBC News Afrika

Betapa tidak, hari Valentin kerap menjadi target dan perhatian remaja atau anak muda. Menjual barang-barang seperti itu merupakan cara untuk menangkap peluang pasar.

Apalagi toko buku tersebut terletak tak jauh dari kampus. Anak-anak kampus pastinya berdatangan untuk membeli barang-barang yang bernuansa valentine tersebut.

Perayaan hari Valentine sudah berevolusi. Pesannya tetap sama. Di hari Valentine kita merayakan kasih sayang.

Hari valentine tidak hanya dirayakan oleh orang-orang Kristen, tetapi siapa saja boleh merayakannya.

Ini berarti kasih itu universal. Kasih itu bukan kepunyaan satu atau dua agama. Tetapi kasih itu ada dan bermula dari dalam diri setiap orang. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai potensi atau kapasitas untuk mencintai sesama.

Makanya, cinta atau kasih identik dengan organ hati, salah satu organ penting tubuh manusia.

Orang Mesir yakin kalau organ hati merupakan sumber kenangan dan emosi. Makanya, saat menguburkan seseorang sebagai mumi, orang Mesir akan tetap meninggalkan organ hati di dalam tubuh jenasah, sementara organ-organ tubuh lainnya dikeluarkan.

Dalam pandangan Kristen juga, organ hati selalu diidentikkan dengan kasih.

Pandangan-pandangan ini terus hidup hingga saat ini di mana organ hati selalu dengan identik dengan cinta.

Organ hati juga menjadi bagian penting dari tubuh kita manusia. Berkaitan dengan ini, secara tidak langsung kita juga diingatkan kalau setiap kita mempunyai potensi dari dalam diri untuk mengasihi dan mencintai.

Singkatnya, siapa saja bisa mengasihi. Karena itu, tidaklah benar kalau hanya mengkungkung ungkapan menghasihi pada sekelompok grup dan orang, serta pada hari tertentu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun