Di beberapa tempat mereka diterima dan bergaul sebagaimana mestinya. Sementara di beberapa tempat lain, mereka terpinggirkan dan bahkan coba disingikirkan.
Berhadapan dengan situasi ini, secara tidak langsung kita bisa melihat adanya ketimpangan dan ketidaksamaan perlakuan pada kaum LGBT.
Sementara di beberapa negara, hak kaum LGBT menjadi salah satu prioritas perjuangan entah dari anggotanya maupun tokoh-tokoh lainnya. Bahkan perjuangan itu sendiri itu tidak hanya berasal dari golongan LGBT, Â hal itu juga menjadi agenda dari pemerintah.
Filipina merupakan salah satu negara di mana pemerintahnya berupaya untuk mengakui keberadaan grup LGBT beserta hak-hak dari kelompok ini.
Salah satu upaya dari pemerintah Filipina itu mulai dari bangku sekolah. Di tahun 2012, departemen pendidikan Filipina mengeluarkan keputusan perlinungan anak (A Child Protection Policy). Upaya ini merupakan bentuk untuk melawan diskriminasi dan bullying di sekolah termasuk kepada kaum LGBT.
Di tahun 2013, Dewan perwakilan rakyat Filipina mengeluarkan undang-undang Anti-Bullying, termasuk upaya bullying kepada kaum LGBT ("Just Let Us Be" Discrimination Against LGBT Students in the Philippines dalam hrw.org).
Dengan dikeluarkannya undang-undang perlindungan terhadap LGBT, ini berarti kaum LGBT mendapat pengakuan yang sama di mata negara. Ujung-ujungnya, kaum LGBT mendapat hak yang seturut dengan identitas gender mereka sebagai LGBT.
Salah satu contohnya adalah upaya adanya toilet yang dikhususkan untuk kaum LGBT.
Persoalan toilet memang terlihat sederhana. Tetapi ini pernah menciptakan persoalan bagi kaum transgender di Filipina. Hal ini terjadi saat kaum transgender dilarang untuk menggunakan toilet perempuan di salah satu mall. Larangan ini pun dinilai sebagai sebuah bentuk pelecehan.
Bagi kaum LGBT, larangan itu seolah penghinaan pada identitas mereka. Bagi mereka, meski secara fisik mereka adalah laki-laki, tetapi identitas mereka sebagai perempuan.
Makanya banyak kaum LGBT menyeruhkan untuk menggunakan toilet yang sesuai dengan identitas gender mereka.