Juli 2018 menjadi bulan terakhir warga penolak tinggal di rumahnya. Akses listrik memang sudah diputus sejak akhir 2017 silam. Akses keluar masuk pun kini susah. Portal yang tadinya menutup Jalan Deandels pun kini tak dibiarkan terbuka.
Warga penolak sudah tidak punya akses keluar masuk seperti dulu. Hanya ada satu jalan alternatif yang masih bisa digunakan. Dan itu pun harus kucing-kucingan dengan petugas. "Media tak gampang untuk masuk, mas," jawab Kyai Sofyan saat saya tanya terkait akses bertemu dengannya untuk kali kedua.
Usai zuhur, saya sempatkan menghubungi Kyai Sofyan menggunakan telepon kantor, menanyakan kondisinya dan warga yang masih memilih bertahan dan tinggal di masjid, Kyai Sofyan menjawab "Sanyari bumi, ditohi pati,".
Ya, bahkan hanya sejengkal tanah, akan dibela sampai mati. Apalagi yang kehilangan beratus-ratus meter tanahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H