"Adam?" seru Mia dengan suara lirih, hampir tidak percaya pada apa yang dia lihat.
Adam tersenyum lembut. "Hai, Mia."
Mia tersipu, merasa gugup di depan pria yang sudah lama tidak dia lihat. "Kau... kau tahu, hujan ini mengingatkanku pada kita dulu."
Adam mengangguk, tetap tersenyum. "Benar, aku pun merasa seperti itu."
Keduanya berdiri di bawah gerimis, melihat satu sama lain dengan tatapan penuh tanya. Mia merasa jantungnya berdebar kencang, mengingat semua perasaan yang pernah dia sembunyikan. Dia merasakan amplop lama di dalam tasnya, seolah menekan dia untuk mengambil langkah berani.
"Adam," Mia akhirnya berbicara, suaranya gemetar. "Aku punya sesuatu untukmu."
Dia mengeluarkan amplop lama itu dari dalam tas dan merogoh isinya. Surat cinta yang tak pernah terkirim itu kini ada di tangannya, dengan tinta yang masih utuh setelah begitu lama.
"Sebuah surat?" Adam memandangnya dengan rasa penasaran.
Mia tersenyum gugup. "Baca saja."
Adam membuka surat itu dan membacanya dengan cermat. Mata mereka bertemu beberapa kali selama dia membaca, seakan menghadirkan kilatan kenangan masa lalu di antara mereka.
Setelah selesai membaca, Adam menatap Mia dengan mata lembut. "Seharusnya aku tak pernah meninggalkanmu tanpa kabar dulu. Aku juga punya perasaan yang sama, Mia."