Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dongeng Kopi Bersama Komunitas Kopi Nusantara Edukasi Kopi di Teladan Expo

19 Desember 2022   03:37 Diperbarui: 19 Desember 2022   06:54 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi Kelas Bersama Ayuri Murakabi/dokpri

Sarana Edukasi Kopi memang menjadi salah satu program yang terus dilakukan oleh Komunitas Kopi Nusantara. Paguyuban yang mewadahi banyak pelaku kopi dari hulu sampai ke hilir ini secara keanggotaan memang cukup massif. Membawahi 24 korwil, dengan 232 kontak biro tentu selain bagaimana mendorong kopi Indonesia agar berjaya, perlu untuk terus menerus menjaga nyala elan vital paguyuban dengan terus melakukan edukasi tanpa henti. 

Tim Edukasi Kopi Bergambar Bersama/dokpri
Tim Edukasi Kopi Bergambar Bersama/dokpri

Nantinya kami akan jalankan secara rutin agenda edukasi. Kebetulan kami sudah memiliki tim yang akan terus bergerilya, senantiasa bergerak untuk mengisi aneka sesi utamanya terkait peningkatan kapasitas, dan pengkayaan wacana. Ujar Agus Prasetyo sebagai ketua tim. 

Fatih, dan Rizqi siswa kelas 12 mengungkapkan sesi edukasi sangat membuka pandangan baru soal kopi sangat menarik untuk dipelajari. Bagi mereka berdua, kopi tidak hanya sebagai komoditas, melainkan juga sebagai seni dimana tidak hanya logika yang digunakan, tetapi ada 'rasa' yang tidak boleh diabaikan. 

Fatih dan Rizqi salah satu peserta sesi edukasi yang merupakan siswa kelas 12 SMA 1 Teladan Yogyakarta/dokpri
Fatih dan Rizqi salah satu peserta sesi edukasi yang merupakan siswa kelas 12 SMA 1 Teladan Yogyakarta/dokpri

Soal 'rasa' sepertinya ini senada dengan yang disampaikan oleh salah satu alumnus SMA 1 Teladan, Kaji Edan, 

"kabeh kui mung masalah rasa". Sepertinya siswa-siswa SMA Teladan juga nguri-uri soal rasa, hal yang mulai jarang diperhatikan di era semuanya lebih banyak membicarakan angka-angka yang sifatnya materiil ketimbang rasa yang nilainya sukar dikuantifikasikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun