Note ini di dedikasi kan untuk para Intelektual Muda Indonesia agar terciptanya Kesatuan & Persatuan.
Devide et impera adalah Politik Pecah Belah atau Adu Domba. Maksutnya, kombinasi strategi Politik, Militer & Ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga mudah di taklukan. Dalam konteks lain, mencegah kelompok-kelompok kecil bersatu menjadi kelompok besar dan kuat. (Wikipedia)
Indonesia tidak butuh dunia, tapi dunia butuh Indonesia!
Masa lalu
Indonesia berada di antara 2 Benua, 2 Samudera dan Titik Khatulistiwa.
Artinya? Negeri ini adalah persilangan, tempat berkumpulnya kekuatan-kekuatan terbesar yang ada di jagat raya ini. Baik dalam perspektif Geografis, Agama, Ras, Suku dll.
Dunia tahu Indonesia adalah raksasa yang tertidur. Ia sempat berjaya dengan kerajaan maritim di masa lampau. Namun sejak kedatangan Kolonial Belanda dunia mengambil hikmah terbesar berupa strategi untuk menidurkan kembali sang raksasa.
Belanda mengetahui banyaknya suku yang terdapat di Indonesia, untuk mencegah suku-suku bersatu maka Belanda menerapkan Politik Devide et impera untuk menaklukan Indonesia.
Fakta 1 devide et impera :
Pada abad 16-17 Nusantara terpecah dan saling bermusuhan. Contoh di Sulawesi Selatan, Kerajaan Makassar bermusuhan dengan Bone. Dan kasus perang suku/ras lainnya.
Namun Belanda membutuhkan waktu 350 Tahun agar menaklukkan Indonesia, tapi kenapa tidak bisa? karena kita kuat & bersatu!
Antara Indonesia, India dan China :
Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia dan negara berpenduduk orang China terbesar di luar Negara China itu sendiri. (Google lupa webnya)
India dan China adalah negara dengan letak geografis yang luas dan memiliki akar budaya yang kuat. India yang Pluralis dan China yang Homogen. Yang satu dipengaruhi oleh kekuatan Hindu yang kuat, dan yang satunya lagi dengan kekuatan Buddha yang kental.
Simbol kekuatan dua agama itu masuk ke Indonesia, terbukti dengan adanya Candi Borobudur & Candi Prambanan.
Fakta 2 devide et impera :
Masyarakat keturunan India dan China menjadi akar dalam bisnis Indonesia. Lihat saja Sinetron, industri garmen dan properti yang memegang kendali adalah Keturunan India dan China, ini yang membuat Pasar Indonesia menjadi besar dan kuat. Tetapi saat Orde Lama - Orde Baru sempat ada "penempatan" khusus untuk masyarakat golongan China di Indonesia seperti Glodok, Roxy dll.
Devide et impera - Indonesia Modern
Dunia takut sang raksasa (Indonesia) terbangun kembali. Maka Politik Devide et impera diterapkan kembali di Indonesia melalui adu domba politik dalam negeri.
Fakta-Fakta devide et impera - Indonesia Modern :
1. B.J Habibie, dunia gempar akan kecerdasan beliau. Koalisi pejabat-pejabat Indonesia yang memaksa untuk menurunkan Habibie sebagai kepala pemerintahan. Habibie memimpin Indonesia kurang lebih hanya selama 512 hari tapi mampu membawa Indonesia keluar dari krisis moneter, cerdas! kini kecerdasan beliau dimanfaatkan negara lain, dan kita hanya dapat menyesalinya.
2. Sri Mulyani, Prestasinya membawa Indonesia keluar krisis finansial pada tahun 2008, sekali lagi dunia gempar akan hal ini. Dengan dimasukkannya aktor ketiga "Bank Dunia", Sri Mulyani pun hengkang dari negara kita sendiri.
3. Konfrontasi Politik Indonesia - Malaysia, dunia gempar mendengar Indonesia akan menargetkan 5,5% pertumbuhan ekonomi. Dunia ingin Indonesia kembali di tidurkan dengan konfrontasi politik. Bagi saya, tidak perlu perang. Karena perang hanya memancing bantuan yang berujung utang dan menguras keuangan negara. Cukup tindakan yang tegas dari Pemerintah sudah menunjukkan kepada dunia bahwa Devide et impera itu tidak berlaku di Indonesia. Jangan perang, negara ini sudah ada di jalur yang tepat, jalur kesuksesan.
4. Perang Agama, Suku dan Ras. 10 tahun belakangan ini banyak terjadi perang saudara. Seperti Tragedi Sampit, Mbah Priuk, Poso dan lain-lain. Tanpa perlu di jelaskan kembali kalian pasti sudah tahu apa maksud di balik ini semua? Ditambah dengan oknum ormas yang berkedok agama. Saya pribadi gak habis fikir, agama mana yang mengajarkan kekerasan? Justru ormas-ormas anarkis tersebut yang mencederai imej agama yang di belanya itu. Ini Indonesia bukan negara Islam, hukum Indonesia harus tetap paling tinggi, jangan lihat kuasa, mayoritas ataupun minoritasnya. "fiat justitia ruat coelum"
5. Majalah Tempo vs Polisi. Dunia tahu kini Indonesia adalah negara yang Demokrasi, untuk menghindari hal ini diciptakan kasus antara aparat dengan media. Ini membuktikkan gagalnya Demokrasi di negara kita, khususnya di kebebasan pers.
6. Tawuran antar pelajar dan atau mahasiswa. Kita ini tunas bangsa, calon penerus bangsa. Apa untungnya dari tawuran? mati konyol.
7. Contoh The Jak vs Viking. Berselimut antar club sepakbola, tapi didalamnya terdapat dendam antar suku yang berakhir dengan pertumpahan darah bahkan hilangnya nyawa.
Dan contoh-contoh lain yang tidak dapat dimuat disini.
Faktanya Negeri ini hancur oleh kita sendiri ! Miris!
Napoleon Bonaparte pernah berkata "Jangan biarkan Sang Naga (China) itu terbangun, karena jika terbangun dunia akan dibuat sibuk."
Dan saya akan bilang "Napoleon anda salah besar, anda hanya bicara Sang Naga. Di negeriku lebih lengkap, Sang Naga, Sang Gajah & Sang Singa ada disini. Negeriku-lah yang harusnya kau takuti. Karena semua kekuatan ada di negeriku. Ibarat Yin dan Yang Negeriku adalah Negeri dimana seluruh kekuatan ada."
Sejarah mencatat negeri ini tidak mudah di taklukkan, dari jaman dulu, sekarang hingga nanti.
Kesimpulan
Dalam perspektif positif apa yang di miliki bangsa ini mulai dari SDA & SDM adalah luar biasa.
Pantas saja negara-negara besar itu takut sekali dengan kita. Pantas mereka selalu merongrong, mengganggu, menciptakan situasi ambang dan instabilitas bahkan dalam bentuk bantuan-bantuan yang sebenarnya tidak membantu, hanya menciptakan ketergantungan kepada mereka.
Memakai produk mereka, menjadi pembeli atas barang yang bahan bakunya dari kita sendiri, menjadikan kita kuli di negara kita sendiri, membuat bangsa ini tidak BERDIKARI & mandiri. Ingat kata Alm. Bung Karno "GO TO HELL WITH YOUR AID!"
Mengapa Indonesia rela mengusir pejabat terbaiknya ?
Selamat datang pemerintahan yang mengaku-ngaku lebih pintar dari sebelumnya.
Mereka tidak ingin melihat bangsa yang besar ini lebih maju & sukses.
Apakah kalian tidak tersadar bahwa Devide et impera menjajah kita terus? ini hanya sandirwara! Konspirasi politik!
"Adu domba itu terus terjadi jika Indonesia meraih kesuksesan walaupun hanya gejala."
Pertanyaan saya sekarang adalah APAKAH KITA AKAN JATUH DI LUBANG YANG SAMA ?!
Disinilah kita perlu belajar sejarah, ilmu sejarah bukan hanya semat-mata belajar tentang waktu dan tanggal suatu kejadian penting yang pernah berlangsung.
Masihkah kita bertengkar dengan saudara se-ibu (ibu pertiwi) ?
Tidak ada yang akan memajukan bangsa ini selain kita sendiri, bukan orang lain!
Jangan Bodoh! Jangan Terpancing!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H