Mohon tunggu...
Donatus BhatoTaso
Donatus BhatoTaso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cogito Ergo Sum

Donatus Bhato Taso Mahasiswa Fakultas Filsafat-UNWIRA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Idealitas Mesias Politik yang Berbasis Yesus Kristus

27 September 2022   19:45 Diperbarui: 27 September 2022   19:54 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlu diingat bahwa kemesiasan yang diwartakan oleh Yesus bersifat spiritual. Kemesiasan Yesus melampaui berbagai keterbatasan yang dapat dirumuskan oleh dunia. Yesus tentu saja dapat menjalankan tugas kemesiasan-Nya, tanpa kehadiran fisik secara langsung. Tugas kemesiasan tersebut, dapat dilakukan oleh Yesus dengan berbagai cara yang melampaui apa yang dapat dipikirkan manusia. 

Saat ini, ketika ada individu yang berada di tempat masing-masing, namun disatukan dalam suatu perkumpulan virtual yang didasarkan pada iman dan tujuan yang sama, dapat diyakini bahwa Tuhan tetap hadir bersama dan ditengah-tengah mereka. Selama masa pandemi Covid-19 ini dapat dikatakan bahwa telah terjadi pergeseran sekaligus pertukaran paradigma tentang kehadiran Tuhan. 

Oleh karena sifat kemesiasan yang diwartakan Yesus, yang adalah spiritual, dan sifat omni present dari Tuhan sendiri, Tuhan Yesus tetap dapat menjalankan karya penyelamatan terhadap manusia. 

Karya penyelamatan tersebut, tentu saja terlepas dari berbagai peristiwa yang dialami oleh manusia. Akhirnya, motif rahasia mesianis dalam Injil Markus sebenarnya adalah kerangka kerja Markus dalam Injilnya di mana jati diri Yesus sebagai Mesias diungkapkan secara bertahap alias sedikit demi sedikit. 

Peristiwa di atas kayu salib serta kebangkitan-Nya yang merupakan puncak pernyataan tentang kemesiasan Yesus yang terungkap dalam pernyataan kepala pasukan: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah.


Penutup 

Pemimpin politik yang nota bene adalah orang beriman, mengartikan tugasnya sebagai  perwujudtan imannya.  Keterlibatan  Mesias politik dari orang-orang beriman  adalah sebagai representasi kehadiran Allah sebagai Mesias yang membawa keselamatan bagi semua orang teristimewa orang-orang kecil dan tertindas. 

Mereka hadir untuk mengubah realitas dan tidak sekedar reformasi yang dilatarbelakangi nostalgia masa silam.  Tugas mulia dari para politikus adalah menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang bersifat universal.  Politisi yang baik dan konsekuen akan terus berjuang, meski untuk itu ia harus mengorbankan jabatan dan popularitas dirinya.   

Mari kita belajar dari politik ala Yesus Kristus, yang rela berkorban bagi orang lain bahkan mati dikayu salib.  Mari kita belajar dari konsep mesias politik yang berlandasan pada Yesus Kristus. 

Konsep Mesias yang ditawarkan oleh Yesus bernada spiritual dan bersifat universal, sekalipun tidak begitu saja menghilangkan sifat keduniawian. Diatas semua itu, sesungguhnya Yesus hendak mengungkapkan bahwa Mesias adalah sosok yang berdaulat. Dia memiliki kebebasan dalam menentukan cara untuk menyelamatkan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun