Mohon tunggu...
Donatus BhatoTaso
Donatus BhatoTaso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cogito Ergo Sum

Donatus Bhato Taso Mahasiswa Fakultas Filsafat-UNWIRA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Idealitas Mesias Politik yang Berbasis Yesus Kristus

27 September 2022   19:45 Diperbarui: 27 September 2022   19:54 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ditulis oleh Donatus Bhato Taso, Mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira Kupang/DokpriDitulis oleh Donatus Bhato Taso, Mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira Kupang/Dokpri

Gagasan tentang mesias politik, yang disebut oleh Emmanuel Levinas dalam karyanya Totality and Infinity dengan istilah savior politics atau hero-worship politics, belakangan juga kerap dilekatkan pada konteks politik di era demokrasi modern saat ini, baik di negara-negara demokrasi baru maupun negara yang demokrasinya sudah mapan. Saya pernah mebaca sebuah buku, yang perihalnya juga membahas tentang sosok mesias politik yang terjadi di Amerika Serikat. 

Disana dijelaskan bahwa banyak masyarakat Amerika yang sangat mengharapkan dan mengidolakan tentang sosok mesias politik. Publikasi Acton Institute misalnya, menyebutkan bahwa masyarakat Amerika saat ini cenderung mencari figur messias ketika memilih seorang pemimpin.

Konsep Messias  dalam Politik di Indonesia

Banyak para politisi kita di Indonesia yang mendramatisasi seolah-olah menjadi politik mesias. Dramatisasi politik mereka lebih kepada egoisisme yang mencari popularutas dan keuntungan secara sepihak.  

Maka disana lahirlah suatu "Homo homoni Lupus" yang sangat merajalela dalam panggung berpolitik. Itulah istilah " gaep" dalam berpolitik saat ini. Apakah di Indonesia juga mengharapkan messias politik yang datang untuk membebaskan Indonesia dari segalah ancaman dan kehancuran yang akan meruntuhkan  kekokohan akan NKRI. 

Dengan kondisi tertindas oleh penjajah, rakyat begitu membutuhkan hadirnya sosok pemipin politik yang membawa perubahan yang bisa memenuhi harapan mereka untuk bisa merdeka. 

Tapi, Indonesia saat ini tentu saja sudah jauh berbeda. Bukan hanya karena Indonesia saat ini sudah memasuki era demokrasi, tapi juga karena kualitas politisi kita saat ini yang sangat tidak sebanding dengan kualitas para politisi masa kemerdekaan dulu. 

Dengan proses pemilu dan pilkada yang dipenuhi oleh politik transaksional, pencitraan, dan sarat kepentingan oligarki, politik di Indonesia saat ini masih sulit menghasilkan para politikus yang extraordinarily baik dan mampu menjadi negarawan, apalagi yang bisa menjadi mesias politik. 

Alih-alih menjadi mesias, para politikus hari ini bisa dibilang menjadi representasi sempurna dari kepentingan oligarki: baik oligarki parpol maupun oligarki pengusaha. Banyak politikus yang terjerat oleh salah satu bahkan keduanya. 

Bebas dari oligarki parpol belum tentu bebas dari oligarki pengusaha. Karenanya, mencari mesias politik di rezim demokrasi Indonesia saat ini bisa dibilang sangat sulit, jika tidak mustahil.

Kemesiasan Yesus Dalam kehidupan Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun