Mohon tunggu...
Rahma dona
Rahma dona Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

http://donasaurus.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengelo Pukek di Pasar Bengkulu

21 September 2018   14:43 Diperbarui: 21 September 2018   18:53 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilarang  bukan berarti berhenti, saya lihat sendiri sekarang  mereka memakai  pipa, selang besar dan mesin  untuk meyedot  batu bara  dari dalam air. 

Meninggalkan para penambang batu bara di muara Kampung kelawi , yang terlihat bahagia dan no problemo. Putar balik ke seberang Sungai Serut,  bagian Pasar Bengkulu.

Para Pembuat Kapal

tugu-perjuangan-5ba4d816bde575247c1c81d5.jpg
tugu-perjuangan-5ba4d816bde575247c1c81d5.jpg
Di depan lapangan kecil Tugu Perjuangan Rakyat Bengkulu, kayu-kayu   sedang dijemur.  Beberapa pekerja sedang sibuk diantara  rangka-rangka kapal.

Pekerja galangan, awalnya agak sedikit  kaget  melihat  emak-emak  yang " sok akrab sok kenal sok dekat " (SKSD) mampir ke bengkel kerja mereka .

Beruntung hari itu  bertemu  Zainal (30),  yang komunikatif  dan informatif. Lelaki itu, sedang  menyisipkan  benang,  menutup celah diantara  papan-papan  agar kapal kedap air.

 Benang yang digunakan, mirip  sumbu kompor minyak. Untuk kapal ukuran lebar 4 meter dan panjang 20 meter, diperlukan 80 kg benang.  Perlu waktu  satu minggu, untuk  menyisipkan benang dikedua belah sisi kapal.

Mengira  mereka mungkin belum pernah mendengar, istilah  blogger. Sedang cari bahan tulisan,  adalah jawaban  dari pertanyaan untuk apa saya  bertanya-tanya.

Tentu saja kami ngobrol dengan  dalam bahasa Bengkulu, kalau  mengunakan bahasa Indonesia  bisa-bisa saya dibully.  Belasan tahun  disini, membat saya  lancar  bicara bahasa  Bengkulu.  Lengkap dengan cara menyebut  huruf  R  seperti r logat Prancis ,   dan  E  seperti  pada kata sate. 

kapal-kompilasi-5ba49bf6bde5750af41e3362.jpg
kapal-kompilasi-5ba49bf6bde5750af41e3362.jpg
Pengrajin kapal di Muara Bengkulu ini, hanya mengerjakan dua  jenis kapal yaitu Kapal Bagan dan Kapal Cadik.

Kapal bagan dengan lebar  4-6 meter dengan panjang 20 meter dikerjakan 3-5 orang dalam waktu  sekitar 4 bulan. Sementara perahu  Cadik, dengan  tambahan bilah-bilah kayu dikedua sisi luar kapal dapat diselesaikan antara 1-2 bulan saja.

Melihat ukurannya, kapal-kapal ini nampaknya bukan kapal antar pulau atau antar benua.  Digunakan untuk,  pelayaran pendek dan nelayan lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun