Akhirnya, babak pamungkas Liga Champion akan berlangsung pada Minggu dini hari. Final Liga Champion akan mempertemukan wakil Liga Prancis, PSG, versus wakil dari tanah Bavaria,Bayern Muenchen. Pertandingan Final ini sendiri akan dihelat di tempat netral, Estadio da Luz, Portugal.
Sebagian besar pengamat bola mengatakan bahwa pertandingan ini akan berlangsung seru dan menarik.Â
Tanggapan yang wajar apabila menilik statistik kedua tim di liga Champion musim ini.Â
Memang, dalam beberapa pertandingan sebelumnya kedua tim bermain menyerang dan selalu mencetak gol. Â
Fakta ini memberikan harapan bahwa pada pertandingan nanti, kedua tim akan menyuguhkan permainan menarik dan menghibur.Â
Paris Saint Germaint
Bayangkan saja, pemain sekelas Mauro Icardi, yang merupakan pemain penting di klub sebelumnya, Inter Milan, harus rela turun tahta bersatus hanya sebagai pemain pengganti.Â
Untuk pertandingan dini hari nantipun, kemungkinan besar Icardi akan memulai pertandingan dari bangku cadangan.
Pertandingan nanti malam adalah final pertama Liga Champion setelah diakuisi Pemilik PSG.
Boleh dibilang trophy Liga Champion adalah impian pemilik PSG. Â Bertahun-tahun, silih berganti pelatih mumpuni dan pemain bintang datang dan pergi hanya untuk mewujudkan impian ini.
Bagaimana tidak, meskipun PSG adalah penguasa absolut di tanah Prancis, tetapi mereka bukan siapa-siapa di kancah liga Champion.Â
 Saking seringnya menggondol berbagai gelar di liga Prancis, membuat gelar-gelar tersebut kurang memberikan greget bagi konglomerat asal Qatar tersebut.Â
Dini hari nanti adalah kesempatan PSG merampas trophy liga Champion.Â
Bila PSG mampu meraihnya, PSG sudah boleh menyebut klubnya ini sebagai raksasa Eropa.
Bayern Muenchen
Statistik Flick di Liga Champion juga sangat menyeramkan.Â
Mantan asisten Joachim Low di Timnas Jerman ini membawa Bayern Muenchen menang 10 kali berturut-turut di ajang Liga paling prestisius di benua Eropa ini, amazing.
Padahal formasi dan materi pemain Muenchen yang dibesut Flick ini tidak ada yang berubah dan merupakan warisan dari Jupp Heynckes.
 Tetapi kemampuan personal Flick melakukan pendekatan kepada setiap pemain Muenchen, mampu mengeluarkan kemampuan terbaik setiap pemain.Â
Contoh teranyar, Thomas Mueller yang melempem di era Niko Kovac, sudah kembali ke permainan terbaiknya.Â
PSG vs Bayern Muenchen
Partai Final Liga Champion musim ini menjadi pembuktian kehandalan Jerman mencetak pelatih pelatih-handal. Sebut saja Juergen Klop, Julian Nagelsman, Ralp Hasenhuttl dan tentu saja pelatih finalis liga Champion malam ini, Thomas  Tuchel dan Hansi Flick turut mewarnai kerasnya kompetisi Liga kasta yang berada di kasta tertinggi Benua Eropa musim ini.Â
Dari semua pelatih handal Jerman yang sudah disebut diatas, ada kesamaan taktik yang menandakan bahwa mereka berasal dari akar kepelatihan yang sama.Â
Deretan pelatih Jerman ini sangat fasih memainkan taktik yang lagi ngetrend saat ini, permainan High Pressing, Counter Pressing dan garis Pertahanan tinggi. Sepertinya taktik ini sudah menjadi trade mark para pelatih yang berasal dari Jerman yang kemudian ditiru di seluruh dunia.
Nah, meskipun begitu, melihat agresivitas Muenchen di beberapa pertandingan sebelumnya, kemungkinan akan membuat  Tuchel  sedikit memodifikasi taktik  PSG.
PSG kemungkinan besar akan memulai pertandingan dengan sedikit bertahan dan mengandalkan garis pertahanan rendah.
Tuchel akan mengandalkan Marco Verrati -informasi terakhir sudah bisa bermain-akan memainkan peran seperti yang dilakukan Andrea Pirlo di Juventus dahulu yaitu deep lying palymaker, dengan menyuplai umpan lambung dan terobosan dari kedalaman langsung menusuk garis pertahanan Muenchen untuk menyuplai Mbappe dan Neymar yang unggul dari segi kecepatan dibanding punggawa lini pertahana Muenchen yang sudah berumur.
Tuchel juga akan berusaha mengeksploitasi sisi kiri pertahanan yang kemungkinan besar akan dihuni oleh Davies, di dua pertandingan sebelumnya, meskipun kalah, Barcelona dan Lyon mampu mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Muenchen.
Tapi Muenchen juga pastinya sudah berbenah, mereka akan bermain secara tim untuk menghempang kecepatan Mbappe dan Neymar.
Bagaimanapun juga, hampir dapat dipastikan pertandingan nanti malam akan menjadi permainan terbuka dengan aksi jual beli serangan. Meskipun, PSG unggul secara materi pemain, tetapi secara organisasi tim, Bayern Muenchen masih berada diatas angin.
Selamat menyaksikan,
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI