Ajakan untuk pergi bersama ke Betlehem sebagaimana para gembala dalam Injil Lukas 2:15, menurut Pdt. Yuliarline adalah sebuah tindakan segerah, yang tak dapat ditawar-tawar untuk tanggap meresponi panggilan Tuhan.
Seperti para gembala, kaum rendah yang tak memiliki kemampuan. Demikianlah umat dalam segala keterbatasannya dipanggil untuk datang pada Tuhan, meresponi panggilan-Nya dengan memberi diri dipakai menjadi alat, melayani bagi kemuliaan Tuhan.
Itulah makna Natal sebagai tantangan meresponi panggilan Tuhan untuk bertumbuh bersama melayani Tuhan, sebagaimana disampaikan Pdt. Yuliarline.
Seluruh rangkaian acara ibadah dan perayaan Natal Gereja ONKP Jemaat Persiapan Bandung Timur, yang berlangsung sukses saat itu, ditutup dengan acara perayaan yang penuh sukacita dan makna.
Menikmati makanan yang disediakan panitia,pemberian santunan bagi para lansia, mendengar beberapa sambutan, kata penggembalaan, dan pembagian door prize, menjadi bagian perayaan tersebut.
Akhirnya, hal yang tak kalah menarik dan penting di akhir seluruh rangkain acara tersebut adalah kata penggembalaan yang disampaikan oleh pendeta jemaat ONKP Persiapan Bandung Timur, ibu Pdt. Agustina Hia, M.Th.
Pdt. Agustina mengajak seluruh jemaat Tuhan dan undangan untuk meresponi Natal tahun ini dengan hidup dalam Kasih. Menarik, menurutnya kasih itu adalah sebuah karakter yang akan mendorong aksi dan kemudian mendatangkan buah atau hasil bagi kemuliaan Tuhan.
Pesan penggembalaan itu jelas menandaskan kembali pesan berita Natal pada moment Natal itu. Sebuah tantangan untuk seluruh jemaat dan undangan yang hadir terus bertumbuh dewasa secara rohani dalam Tuhan.
Khusus bagi jemaat ONKP Persiapan Bandung Timur, pesan itu menantang untuk terus tumbuh dan berkembang di tahun menjelang menjadi jemaat yang dewasa dalam mengerjakan visi dan misi gereja ONKP: "Tumbuh, Tangguh dan Melayani!"