Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Keseganan ataukah Spontanitas?

26 Januari 2024   16:25 Diperbarui: 26 Januari 2024   16:35 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal barusan tadi sama seperti apa yang dikemukan oleh John Powell, seorang komposer musik untuk film asal Inggris, ia mengatakan: "Manusia bisa berbagi pikiran, cita-cita, bahkan berbagi seks, tanpa mengharapkan penyatuan dan kebersamaan sejati, sebab penyatuan dan kebersamaan sejati itu hanya bisa terjadi jika manusia berbagi perasaan, sesuatu yang bersifat pribadi, dengan sesamanya."

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa seorang calon pemimpin yang baik, yang hadir dengan keberanian berbagi spontanitas atau sukacita adalah mereka yang tak hanya bisa mengemukakan janji berbentuk pikiran, niat, dan cita-cita yang akan dilakukan apalagi demi tujuan manipulasi dan eksploitasi yang dipimpinnya. Sebaliknya dengan perasan yang baik (empati) karena kejujurannya berusaha memadukan dalam tindak nyata semua janjinya dengan realisasinya kelak.

Oke, sekarang jika Anda bertanya pada saya, mana yang akan saya pilih, calon pemimipin yang sukanya berbagi keseganan atau spontanitas?

Ini jawaban saya!

"Saya memilih calon pemimpin yang memadukan keduanya. Kerena demi relasi yang baik dan sehat dengan orang yang dipimpinya, keseganan dan pertahanan diri memang perlu. Namun seorang calon pemimpin tak melupakan juga pentingnya berbagi spontanitas, sukacita, dan perasaan."

Semogah pemimpin bangsa yang akan datang kelak adalah mereka yang bisa mengawinkan antara berbagi keseganan dan berbagi spontanitas. Semogah![]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun