Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu Dekat Rumah Tuhan

22 November 2023   09:45 Diperbarui: 25 November 2023   19:09 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesaat terdiam. Ku tatap kedua anakku, penuh rasa iba. Mereka balik menatapku. Mataku berkaca-kaca kala menyambut tatap polos mereka.

"Jika ibu dan bapak gembala tak keberatan, kami mohon, izinkanlah kami untuk tinggal bersama di sini. Di pastori ini." dengan suara tertahan, aku memohon.

"Loh, ada apa bu Joni?" sontak ia kaget dengar permintaanku, kemudian melanjutkan ....

"Apa yang telah terjadi, bu?"  

Sesaat berlalu, kemudian ....

"Sudah tiga bulan terakhir ini kami sangat tertekan di rumah. Entah apa, ayah anak-anak ini berubah menjadi sangat pemarah. Setiap hari, hampir tak ada yang benar baginya. Semuanya serba salah. Kesalahan kecil bisa menyemburkan kemarahan besarnya. Suasana di rumah begitu menyesakkan hati ....

"Ada apa dengan pak Joni?" selanya dengan wajah penuh heran.

"Entahlah bu, saya pun tak tahu sebabnya. Anak-anak ini sering dibuat ketakutan berhadapan dengan ayahnya. Kemarin sore. Hanya karena sebuah kesalahan kecil, lupa memasukan sepeda ayahnya yang kehujanan di luar rumah. Ben dihukum secara keras, dipukul layaknya orang dewasa."

"Wah, kok bisa demikian. Itu bukan seperti pak Joni yang saya kenal!"

Benar sekali, kami merasa seperti kehilangan dirinya akhir-akhir ini.

"Bu Joni, saya prihatin dengan apa yang sedang Ibu dan anak-anak alami. Tapi, mengapa beliau bisa seperti itu? Jangan-jangan karena beliau sedang menghadapi banyak masalah dikantornya?" sela Ibu gembala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun