Gangguan panik adalah suatu kondisi yang ditandai dengan episode serangan panik tiba-tiba yang berulang tanpa penyebab yang jelas dan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Kondisi ini dapat terjadi berulang kali dan akan mengganggu aktivitas sehari-hari serta hubungan dengan orang lain.
Ketika gangguan ini muncul, individu yang terkena biasanya mengalami gejala yang parah seperti detak jantung cepat, sesak napas, keringat dingin, gemetar, lemas, mual, dan pandangan
Karena sifatnya yang bisa muncul kapan saja dan di mana saja, penderita gangguan kecemasan biasanya menarik diri dari kehidupan sosial, membatasi aktivitas sehari-hari, dan lebih memilih menghabiskan waktu di kamar.
Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)
Gangguan obsesif-kompulsif adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran obsesif terus menerus dan perilaku berulang yang bertujuan untuk meredakan pikiran obsesif tersebut. Misalnya berulang kali mencuci tangan karena takut terkontaminasi kuman.
Selain itu, mereka yang mengalami OCD cenderung mengatur segala sesuatunya dengan pola yang mereka anggap baik. Menurut Pusat Kesehatan Dunia, gangguan kecemasan ini lebih banyak terjadi di negara maju dan cenderung dialami oleh kalangan muda.
Meskipun kebanyakan orang menyadari gangguan ini, OCD sangat sulit dikendalikan dan dapat kambuh kapan saja. Dalam kebanyakan kasus, gangguan kecemasan sering kali disertai dengan kondisi seperti gangguan bipolar dan gangguan depresi mayor.
Bagaimana cara mengobati “Anxiety Disorder” ?
Pengobatan gangguan kecemasan disesuaikan dengan kondisi pasien dan jenis kecemasannya. Namun, penanganan gangguan kecemasan umumnya melibatkan kombinasi pengobatan (antidepresan, anticemas) dan psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif, yang memberikan hasil positif bagi mereka yang menderita gangguan kecemasan.
Selain itu, menerapkan pola hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi kafein, istirahat yang cukup, rutin berolahraga, dan melakukan meditasi, juga diharapkan dapat membantu meringankan gangguan kecemasan.
Penting untuk diperhatikan bahwa semua program pengobatan gangguan kecemasan harus dilakukan secara terukur dan harus didampingi oleh tenaga kesehatan profesional. Pemberian obat dilakukan di bawah pengawasan tenaga kesehatan untuk menjamin keselamatan pasien, menghindari risiko ketergantungan, dan mencegah penyalahgunaan obat.