Mohon tunggu...
Dominika Melani
Dominika Melani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Seorang individu yang tidak hanya memiliki minat besar dalam bidang hukum akan tetapi memiliki ketertarikan mendalam terhadap isu-isu psikologi, terutama dalam memahami perilaku manusia, kesehatan mental, dan interaksi sosial. Fokus minatnya meliputi psikologi perkembangan, pengaruh budaya terhadap pola pikir, serta penerapan psikologi dalam menyelesaikan konflik dan meningkatkan kualitas hidup.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa itu "Anxiety Disorder"?

26 November 2024   22:15 Diperbarui: 26 November 2024   22:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gangguan kecemasan sosial merupakan ketakutan yang intens dan terus-menerus akan diawasi dan dihakimi oleh orang lain. Ketakutan ini dapat mempengaruhi pekerjaan, sekolah, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Bahkan bisa membuat sulit untuk menjalin dan mempertahankan teman. Kabar baiknya adalah gangguan kecemasan sosial dapat diobati. Pelajari lebih lanjut tentang gejala gangguan kecemasan "anxiety disorder" sosial dan cara mencari bantuan.

Apa yang dimaksud dengan "Anxiety Disorder" ?

Anxiety disorder pada dasarnya merupakan sebuah gangguan kesehatan mental yang dirasakan oleh seseorang dengan perasaan khawatir, gelisah, dan cemas secara berlebihan. Gejala awal yang dirasakan oleh penderita adalah jantung yang berdegup dengan kencang. Selain itu, pengidap akan mengeluarkan keringat berlebihan disekujur tubuh, dan tubuh lemas seketika. Sering kali pengidap juga akan merasa sulit bernafas dan sakit kepala ketika gangguan kecemasan tersebut datang.

Mayoritas pengidap anxiety disorder kesulitan untuk mengutarakan penyebab atau alasan dirinya merasa cemas atau khawatir berlebih. Apabila tidak segera mendapat penanganan, gangguan kesehatan mental ini lambat laun membuat pengidapnya menarik diri dari segala bentuk pergaulan sosial dan aktivitas sehari-hari.

Seperti namanya, gangguan kecemasan umum merupakan gangguan kecemasan menyeluruh yang ditandai dengan kekhawatiran atau kecemasan terhadap berbagai hal yang tidak spesifik, mulai dari kecemasan terhadap kondisi kesehatan, pekerjaan, hingga reaksi berlebihan terhadap hal-hal sederhana, seperti berinteraksi dengan orang lain.

Apa penyebab “Anxiety Disorder” ?

Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu muncul nya anxiety, antara lain:

  • Aktivitas berlebih pada area otak yang terlibat dalam pengaturan perasaan emosi dan perilaku.
  • Ketidakseimbangan zat kimia dalam otak, yaitu serotonin dan noradrenalin, yang terlibat dalam pengendalian dan pengaturan suasana hati.
  • Faktor genetik, riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
  • Memiliki riwayat mengalami kejadian traumatis atau menimbulkan stres, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau penganiayaan anak.
  • Mengalami kondisi sakit dalam jangka panjang, seperti artritis.
  • Memiliki riwayat kecanduan alkohol atau narkoba.

Apa saja jenis “Anxiety Disorder” ?

Gangguan Kecemasan Umum

Seperti namanya, gangguan kecemasan umum merupakan gangguan kecemasan menyeluruh yang ditandai dengan kekhawatiran atau kecemasan terhadap berbagai hal yang tidak spesifik, mulai dari kecemasan terhadap kondisi kesehatan, pekerjaan, hingga reaksi berlebihan terhadap hal-hal sederhana, seperti berinteraksi dengan orang lain.

Gangguan kecemasan menyeluruh ini biasanya dirasakan hampir setiap hari dan terus menerus selama lebih dari 6 bulan. Akibat gangguan kecemasan ini, Anda akan kesulitan berinteraksi dengan orang lain, melakukan aktivitas, dan lain sebagainya. Selain rasa cemas yang berlebihan terhadap berbagai hal, penderita gangguan kecemasan umum umumnya dapat merasakan beberapa gejala fisik, seperti ketegangan, sakit kepala, mual, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, sesak napas, dan mudah lelah.

Fobia

Fobia adalah salah satu gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan yang kuat akan hal -hal yang tidak berbahaya bagi diri sendiri atau tidak boleh menyebabkan ketakutan, seperti takut berada di ruangan yang gelap, takut melihat pola lubang, takut akan makanan tertentu, yang ada takut dengan warna tertentu, dan lain-lain.

Individu dengan fobia umumnya menghindari hal-hal yang dapat memicu fobianya. Misalnya jika mereka takut dengan warna merah, mereka akan berusaha menghindari apapun yang berhubungan dengan warna merah. Sedangkan jika mereka bisa memaksakan diri untuk menghadapinya, mereka akan menghadapinya dengan penderitaan yang sangat besar.

Ketika melihat apa yang sangat ditakuti, individu dengan fobia akan bereaksi berlebihan, seperti berlari tanpa tujuan, bersembunyi, dan menghindari apa yang sangat ditakuti. Puncaknya, fobia dapat menyebabkan detak jantung cepat, keringat dingin, dan pingsan.

Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial sebenarnya termasuk dalam salah satu jenis fobia, yaitu fobia sosial. Umumnya, mereka yang mengalami gangguan kecemasan sosial akan mengalami kecemasan atau ketakutan yang intens dalam situasi sosial, sehingga membuat mereka merasa dihakimi oleh orang lain.

Secara umum, kekhawatiran khusus ini dipicu oleh rasa takut atau malu berada di tengah keramaian, takut salah paham, takut salah bicara, dan lain sebagainya. Saat berkomunikasi, mereka cenderung mengalihkan wajah atau menghindari kontak mata dengan lawan bicara.

Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)

Gangguan stres pasca trauma atau gangguan kecemasan pasca trauma sering terjadi pada seseorang yang pernah mengalami peristiwa traumatis, seperti menjadi korban perampokan, mengalami cedera parah, atau berada dalam situasi yang mengancam nyawa, seperti berada di zona perang.

Dalam kebanyakan kasus, penderita PTSD akan tetap berada dalam mode bahaya dan selalu dalam keadaan waspada. Misalnya masyarakat yang pernah berada di daerah konflik atau korban perang akan langsung panik ketika melihat seragam militer.

Gangguan panik

Gangguan panik adalah suatu kondisi yang ditandai dengan episode serangan panik tiba-tiba yang berulang tanpa penyebab yang jelas dan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Kondisi ini dapat terjadi berulang kali dan akan mengganggu aktivitas sehari-hari serta hubungan dengan orang lain.

Ketika gangguan ini muncul, individu yang terkena biasanya mengalami gejala yang parah seperti detak jantung cepat, sesak napas, keringat dingin, gemetar, lemas, mual, dan pandangan

Karena sifatnya yang bisa muncul kapan saja dan di mana saja, penderita gangguan kecemasan biasanya menarik diri dari kehidupan sosial, membatasi aktivitas sehari-hari, dan lebih memilih menghabiskan waktu di kamar.

Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)

Gangguan obsesif-kompulsif adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran obsesif terus menerus dan perilaku berulang yang bertujuan untuk meredakan pikiran obsesif tersebut. Misalnya berulang kali mencuci tangan karena takut terkontaminasi kuman.

Selain itu, mereka yang mengalami OCD cenderung mengatur segala sesuatunya dengan pola yang mereka anggap baik. Menurut Pusat Kesehatan Dunia, gangguan kecemasan ini lebih banyak terjadi di negara maju dan cenderung dialami oleh kalangan muda.

Meskipun kebanyakan orang menyadari gangguan ini, OCD sangat sulit dikendalikan dan dapat kambuh kapan saja. Dalam kebanyakan kasus, gangguan kecemasan sering kali disertai dengan kondisi seperti gangguan bipolar dan gangguan depresi mayor.

Bagaimana cara mengobati “Anxiety Disorder” ?

Pengobatan gangguan kecemasan disesuaikan dengan kondisi pasien dan jenis kecemasannya. Namun, penanganan gangguan kecemasan umumnya melibatkan kombinasi pengobatan (antidepresan, anticemas) dan psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif, yang memberikan hasil positif bagi mereka yang menderita gangguan kecemasan.

Selain itu, menerapkan pola hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi kafein, istirahat yang cukup, rutin berolahraga, dan melakukan meditasi, juga diharapkan dapat membantu meringankan gangguan kecemasan.

Penting untuk diperhatikan bahwa semua program pengobatan gangguan kecemasan harus dilakukan secara terukur dan harus didampingi oleh tenaga kesehatan profesional. Pemberian obat dilakukan di bawah pengawasan tenaga kesehatan untuk menjamin keselamatan pasien, menghindari risiko ketergantungan, dan mencegah penyalahgunaan obat.

Referensi 

Craske, M. G., Rauch, S. L., Ursano, R., Prenoveau, J., Pine, D. S., & Zinbarg, R. E. (2011). What is an anxiety disorder?. Focus, 9(3), 369-388.

dr. Anastasia Ratnawati Biromo, SpKJ. (2024). Siloam Hospitals. Anxiety Disorder - Causes, Symptoms, Types, and Treatments. diambil dari https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/anxiety-disorderhttps://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/anxiety-disorder 

National Institute of Mental Health (NIMH). (2023). U.S. National Institutes of Health.  Social Anxiety Disorder: More Than Just Shyness. diambil dari https://www.nimh.nih.gov/health/publications/social-anxiety-disorder-more-than-just-shyness#pub3

dr. Rizal Fadli. (2024). Halodoc. diambil dari https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-kecemasan-umum?srsltid=AfmBOor1pQOFdezV7BtONmcGoNtPftOwQoP7CqzPlSCyeXGi5HCQMOXY 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun