Sebenarnya, jika mengacu keunikan individu dalam belajar maka konsep gaya belajar masuk akal. Artinya setiap individu akan memiliki cara belajar yang berbeda. Bertolak dari sini maka para pendidik perlu menjangkau dan mengekslorasi keunikan tersebut dengan cara yang dipersonalisasi guna membantu individu dalam belajar. Para pendidik perlu mengenali perbedaan peserta didik dan mengupayakan bantuan terbaik guna mencapai hasil belajar yang optimal. Mungkin ini menjadi alasan konsep gaya belajar VAK begitu popular. Namun belajar tidak sesimpel pemikiran tersebut. Daripada berlarut dalam penyederhanaan itu, alangkah lebih baik memikirkan pendekatan berbasis bukti, memberikan perhatian pada strategi belajar dan pengembangan keterampilan kognitif yang dapat diterapkan secara luas, ketimbang mengandalkan preferensi gaya belajar VAK.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H