Kemenag RI lahir pada tanggal 3 Januari 1946 dalam sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) secara aklamasi. Kemenag RI mulanya merupakan usulan dari Mohammad Yamin pada tanggal 11 Juli 1945 pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) (Raditya, 2019, 16 Januari). Usulan Mohammad Yamin tersebut berulang kali ditolak namun akhirnya Kemenag RI lahir setelah melalui perjuangan yang panjang.
Baca artikel sejarah berdirinya Kementerian Agama RI di sini!
Gambar: Ilustrasi BPUPKI sedang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia | bobo.grid.id
Mengapa lahirnya Kemenag RI bisa dikatakan sebagai produk orientasi nilai tertentu masyarakat Indonesia?Â
Setelah beberapa tokoh pendiri bangsa sepakat untuk menetapkan Kemenag RI sebagai departemen negara urusan agama, H. M. Rasjidi dari Muhammadiyah ditunjuk sebagai Menteri Agama RI yang pertama. Dalam pidato kenegaraan perdananya sebagai menteri, beliau menegaskan bahwa berdirinya kementerian ini adalah untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama serta pemeluk-pemeluknya (Raditya, 2019).
Berdasarkan sejarah dan peristiwa-peristiwa berdirinya Kemenag RI, dapat dikatakan bahwa Kemenag RI lahir oleh karena orientasi nilai human nature orientation yang berpandangan bahwa manusia memiliki sifat dasar jahat (evil as human nature) dan menghindari ketidakpastian tingkat tinggi.
Human nature orientation
Masyarakat Indonesia dan pendirinya percaya bahwa dengan adanya Kemenag RI kehidupan beragama masyarakat Indonesia akan sejahtera, tertata, rukun, dan mendapat hak-hak yang layak.Â
Masyarakat yang berorientasi evil as human nature akan memandang bahwa manusia akan condong melakukan kejahatan oleh karena itu manusia tidak dapat dipercaya membuat keputusan yang benar seorang diri, perlu ada aturan yang mengatur kehidupan bersama. Orientasi nilai ini memungkinkan masyarakat menciptakan monitoring system terhadap tindankan dan perilaku masyarakat baik dalam institusi sosial maupun politik dalam kasus ini Kemenag RI.
Menghindari ketidakpastian tingkat tinggi
Sedangkan orientasi nilai menghindari ketidakpastian tingkat tinggi ditunjukkan dengan bertahannya Kemenag RI sebagai departemen resmi negara urusan agama hingga saat ini.Â
Masyarakat yang berorientasi nilai menghindari ketidakpastian tingkat tinggi akan kesulitan hidup jika kondisi kehidupan mereka ambigu atau tidak jelas. Mereka memerlukan kepastian hukum, kejelasan informasi, dan keteraturan. Kemenag RI menjamin hak-hak agama dan pemeluk-pemeluknya melalui peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, harapannya masyarakat Indonesia tidak mengkhawatirkan keberlangsungan hak-hak beragamanya.
Jadi, setelah menyadari bahwa orientasi nilai seseorang akan menghasilkan sikap atau perbuatan tertentu harapanya kita dapat lebih menghargai orang lain. Pemahaman terhadap orientasi nilai seseorang yang baik dapat membantu kita menyesuaikan sikap kita saat berinteraksi dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan sesama.
Daftar Pustaka
Raditya, I. N. (2019, 16 Januari). Sejarah Lahirnya Kementerian Agama RI yang Sempat Tak Disetujui. Tirto.id. https://tirto.id/sejarah-lahirnya-kementerian-agama-ri-yang-sempat-tak-disetujui-dewY