Ketidakadilan: Struktur pajak yang regresif membuat individu berpenghasilan rendah membayar persentase lebih tinggi dari pendapatan mereka dibandingkan dengan yang berpenghasilan tinggi. Di sisi lain, pajak progresif terkadang tidak memperhatikan kebutuhan kelompok berpenghasilan menengah.
Kompleksitas: Kode pajak yang rumit menyulitkan wajib pajak untuk memahami kewajiban mereka dan meningkatkan biaya administrasi serta risiko kesalahan.
Reformasi pajak bertujuan untuk:
-
Meningkatkan Keadilan: Menciptakan struktur pajak yang lebih adil dengan menghapus elemen regresif dan menargetkan kredit serta pemotongan secara tepat.
Meningkatkan Efisiensi: Menyederhanakan kode pajak, mengurangi biaya kepatuhan, dan meminimalkan distorsi ekonomi yang disebabkan oleh pajak.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Reformasi pajak dapat mendorong investasi dan inovasi melalui pengurangan pajak korporat dan insentif penelitian.
Menjamin Keberlanjutan Fiskal: Merancang sistem pajak yang mampu mendukung kebutuhan fiskal jangka panjang pemerintah, tanpa membebani wajib pajak secara berlebihan.
Dengan mengatasi tantangan ini, reformasi pajak dapat menciptakan sistem yang lebih efektif, adil, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
3. Prinsip Utama Ekonomi Politik yang Relevan dengan Reformasi Pajak
Keadilan dan Kesetaraan
Prinsip keadilan menekankan distribusi beban pajak yang adil, sesuai dengan kemampuan individu untuk membayar, serta mengatasi ketimpangan pendapatan dan kekayaan.
Kesetaraan Horizontal: Individu dengan situasi ekonomi yang sama harus dikenakan pajak yang sama. Reformasi pajak bertujuan menghapus celah dan pengecualian yang menyebabkan perlakuan berbeda pada situasi ekonomi serupa.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!