Terima kasih atas acc-nya, Bu. Kira-kira saya dapat menghadap Ibu untuk meminta tanda tangan kapan ya, Bu?
Selain itu, di masyarakat umum sendiri banyak sekali terjadi pelanggaran masyarakat yang tidak disadari. Seperti penggunaan intonasi, bahasa yang tidak baku, dan pelanggaran kaidah kesantunan berbahasa lainnya.
Biasanya pelanggaran kesantunan berbahasa yang dilakukan oleh masyarakat dapat ditemukan dengan mudah di media sosial. Pada pelanggaran ini biasanya berbentuk komentar jahat atau bullying.
Pada Gambar 3. Terlihat seseorang mengutarakan komentar jahatnya terhadap postingan seseorang. Ujaran yang jauh dari kata santun tersebut berupa penggunaan kata "flop" yang artinya gagal dan pemilihan kata "dipungut ama BH (BigHit Labels)" yang mengesankan bahwa subjek yang dikomentari adalah anak pungut. Pemilihan bahasa yang seperti ini haruslah dihindari oleh masyarakat. Selain tidak memenuhi kaidah kesantunan berbahasa, pemilihan kata tersebut sudah masuk ke ranah bullying.
3.3 Upaya Dalam Menjunjung Tinggi Kesantunan Berbahasa
Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menjunjung tinggi kesantunan berbahasa baik di lingkungan keluarga, kampus, masyarakat, dan dunia maya sebagai berikut.
3.3.1 Lingkungan Keluarga
Dalam lingkungan keluarga, anak-anak sedari dini ada baiknya untuk diajarkan bahasa-bahasa yang halus dan memiliki artian baik. Ini disebabkan oleh keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak. Menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif dan jauh dari pertikaian dapat mendukung perkembangan bahasa pada anak dengan baik. Sebaliknya, jika orang tua sang anak tidak mampu menerapkan kesantunan berbahasa, lingkungan keluarga yang penuh pertikaian, dan kebiasaan penggunaan bahasa-bahasa yang kurang tepat, maka akan mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak.
3.3.2 Lingkungan Kampus
Penerapan aturan-aturan etika menghubungi dosen serta kesadaran mahasiswa dalam berbahasa merupakan upaya dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kesantunan berbahasa. Tidak hanya diterapkan secara tulisan, tetapi juga secara lisan. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang memang seharusnya menggunakan bahasa-bahasa ilmiah dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Perlu adanya pemberian mata kuliah public speaking dan pedoman berbahasa yang baik dan benar bagi mahasiswa. Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia merupakan salah satu upaya dari kampus sebagai bentuk menjunjung tinggi kesantunan berbahasa.
3.3.3 Lingkungan Masyarakat