Ada tujuh tatanan KKS yang menjadi fokus penilaian, yaitu Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum; Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi; Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat; Kawasan Pariwisata Sehat; Kawasan Pangan dan Gizi; Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri; serta Kehidupan Sosial yang Sehat
Terhadap kabupaten kota sehat, diberikan penghargaan "Swasti Saba". Penghargaan ini diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu Penghargaan Padapa, Penghargaan Wiwerda dan Penghargaan Wistara.Â
Kesehatan Hewan Belum Masuk Penilaian
Namanya kabupaten kota sehat, seharusnya tidak hanya menilai sehat pada aspek masyarakat atau manusianya saja. Namun semua aspek yang mendukung kesehatan harus dinilai. Ini yang patut kita dorong.
Karena, dari tatanan yang ada, belum ada tatanan yang menilai tentang aspek kesehatan hewan.Â
Dengan kata lain, unsur kesehatan hewan belum menjadi penilaian atau aspek yang harus diperhatikan oleh seluruh pemda dalam perlombaan KKS ini.Â
Akibatnya, Pemda pun juga gamang untuk serius dalam peningkatan kesehatan hewan.Â
Dampaknya, kesehatan hewan akhirnya hanya dimaknai sebagai sub sistem yang mendukung sektor peternakan dan pertanian saja. Kesehatan hewan hanya menjadi faktor pendukung perekonomian. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan aspek kesehatan.
Padahal, jika mengacu pada kondisi kesehatan global saat ini, justru kesehatan hewan yang didalamnya terdapat penyakit zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia, menjadi persoalan serius kesehatan dalam era saat ini.
Berdasarkan data WHO (badan kesehatan dunia), lebih dari 75% penyakit infeksi emerging atau penyakit baru yang menjangkiti manusia adalah bersifat zoonosis.
Sebut saja Covid-19, Cacar Monyet, Flu Unta, Flu Burung, Hendra Virus, Nipah Virus, Kencing Tikus, Rabies, Anthraks dan lain sebagainya.
Lantas, jika sebuah kabupaten kota dinyatakan sehat tetapi terdapat ancaman zoonosis, maka sejauh apa sehatnya di daerah itu? Tidak kebayang saya.