Sehingga dalam hal ini sapi bukan takut pada pisau dan asahan melainkan takut pada suara gesekan antara pisau dengan asahan. Jadi lebih tepatnya adalah dilarang mengasah pisau didekat hewan yang akan disembelih
Penciuman sapi relatif jauh lebih tajam dari manusia, sehingga dia mampu mencium aroma darah dan aroma stress.
Oleh karena itu hewan tidak boleh dekat dengan hewan yang sedang disembelih karena dia dapat mencium aroma kortisol/hormon stres yang ada di darah sapi yang disembelih sebelumnya.
Demikian pula pada saat kita menangani sapi, kalau kita takut terhadap sapi maka sapi bisa mencium hormon stress yang kita keluarkan, sehingga dia akan semakin berani terhadap kita.
Maka ada sebuah anekdot yang berbunyi: apabila menangani sapi kalau takut jangan berani-berani, kalau berani jangan takut-takut.
Pendengaran, selain tidak nyaman dengan bunyi asahan dengan pisau, hewan juga mengerti jeritan atau suara hewan lain yang sedang stres atau yang sedang disembelih sehingga sama seperti sebelumnya, jauhkanlah hewan yang hidup dari hewan lain yang sedang disembelih
Penglihatan, hewan ruminansia umumnya matanya ada di samping sehingga penglihatannya lebih dominan monocular vision yang hanya melihat bayang-bayang secara samar tetapi lapang pandangnya menjadi sangat luas.
Penglihatan sapi juga bersifat dikromatik artinya dia biasa membedakan warna dengan gelombang panjang seperti merah orange dan kuning.Â
Jadi hindarilah warna-warna ini pada saat menangani sapi. Juga karena dia monocular vision serta hanya bayang bayang saja yang dilihat maka dia akan sangat terganggu jika banyak orang lalu lalang disekitarnya.
Pisau yang sangat tajam, kenapa harus sangat tajam?
Karena kalau sangat tajam maka sayatan yang dihasilkan menjadi halus dan bersih serta mudah sekali sayatan. Dengan sayatan yang halus maka faktor faktor pembekuan darah tidak teraktifasi sehingga darah lancar keluar dan hewan cepat mati dan cepat selesai penderitaannya.Â